1. Teliti kesehatannya
Hal ini sangat penting mengingat burung tangkapan alam didatangkan dari jauh (luar Jawa)
Ciri-ciri yang sehat :
1) burung aktif bergerak
2) makan dengan lahap
3) tidak ada luka/bekas luka di badannya, terutama mata, paruh, kaki dan pada bagian bawah sayap (pangkal paha, Pangkal Sayap) serta punggung.
4) Sayap mengepit rapat
5) Tidak ngeruji/menabrakkan kepala ke jeruji sangkar
Ciri-ciri yang kurang sehat
Kebalikan dari burung yang sehat serta :
1) tidak mau bertengger di tangkringan
2) bulu burung mengembang
2. Kemampuan Berkicau
Kemampuan burung untuk berkicau tidaklah sama. Berdasarkan bentuk paruhnya dan kokokrannya, kita dapat mengukur kualitas suaranya. Namun hal ini tidak mutlak bilamana tidak disertai dengan perawatan yang baik.Karena ada pula bakalan yang secara sisi ciri-ciri kurang baik, namun dengan adanya perawatan yg baik dapat diandalkan kicauannya.
3. Mengukur dari Kokrookan
Kokrokan adalah ciri khas Cucak Rawa. Setiap melompat, bergerak atau menghindari sesuatu, dia akan menyuarakan kokrokan ini. kokrokan yang besar, keras dan rajin adalah ciri-ciri bakalan yang baik.
4. Bentuk Paruh
Paruh pada setiap kicauan dapat menjadi tolok ukur kerajinan dan ketajaman suaranya. Demikian halnya pula dengan Cucak Rawa
1) paruh panjang, tidak terlalu tebal memiliki ketajaman suara yang baik dan rajin berkicau
2) paruh panjang dan agak tebal memiliki suara keras dan berat namun kurang lepas dan terkesan tertahan
3) paruh pendek dan agak tebal biasanya kurang rajin berkicau tetapi suaranya tebal
4) paruh pendek tipis kurang rajin berkicau dan tipis suaranya
No comments:
Post a Comment