Sedapat mungkin kambing setiap hari dilepas di lapangan pengembalaan atau ditambatkan dengan tali panjang di tempat yang banyak rumput dan daun-daunan untuk menghindari kambing berkeliaran ke mana-mana. Mengembalakan jangan terlalu pagi karena rumput-rumputan masih banyak yang berembun, sehingga dapat menyebabkan penyakit kembung rumput. Waktu yang baik untuk menggembalakan adalah mulai 9.00 pagi dan dibawa kembali ke kandang pada sore hari kira-kira jam 16.00.
Untuk malam hari, di kandang perlu disediakan hijauan berupa rumput dan kacang-kacangan dicampur dengan daun-daunan.
Jika kambing tidak digembalakan, maka makan an diberikan dikandang dua kali sehari,yaitu pada pagi hari kira2 jam 8.00 dan sore hari kira2 jam 16.00. Hijauan yang akan diberikan pada pagi hari dapat dipotong pada sore hari sebelumnya. Air minum perlu diganti setiap hari dan diberikan secukupnya.
Kambing hendaknya dimandikan pada waktu-waktu tertentu, terutama pejantan harus sering dimandikan. Ternak yang basah karena kehujanan sebaiknya dilap dengan lap yang bersih dan kering.
Mengawinkan
Kambing betina yang sedang "dalam masa berahi biasanya membiarkan dirinya didekati dan dikawini oleh kambing jantan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memperoleh hasil kawin alam yang baik adalah :
- Segera kawinkan ternak yang menunjukkan tanda-tanda berahi. Jika berahi terlihat pada malam hari sebaiknya dikawinkan pada besok harinya (pagi hari), sedang kalau terlihat pada pagi hari sebaiknya dikawinkan pada siang atau sore harinya.
- Untuk mengawinkan sekelompok betina adalah dengan memasukkan pejantan ke dalam kandang kelompok betina tersebut. Pada sore hari kira-kira jam 17.00 pejantan dimasukkan ke kandang kelompok betina (8-10 ekor), kemudian kira-kira jam 6.00 pagi hari berikutnya dikeluarkan dari kandang dan dimasukkan lagi pada jam 17.00. Dengan cara ini secara alam jantan dapat memilih atau mengambil kesempatan untuk mengawini betina yang sedang berahi. Begitu seterusnya sampai 1-2 bulan, yaitu sampai semua betina telah dibuahi dan diharapkan semua betina telah bunting.
- Kambing yang telah melahirkan sekitar 16 minggu atau pada tanda berahi yang ketiga setelah melahirkan, dikumpulkan dengan pe jantan agar terjadi kebuntingan
- Seekor pejantan dapat melayani 25-40 ekor kambing betina.
Waktu Bunting
Kambing betina yang sedang bunting perlu mendapat perhatian khusus agar jangan sampai terjatuh, terperosok, tertumbuk atau terpukul. Karena harus membagi makanannya dengan fetus yang sedang tumbuh dalam kandungannya, maka perlu diberi makanan penguat, terutama pada betina yang bunting tua.
Kira-kira sebulan menjelang melahirkan sebaiknya betina yang bunting dipindahkan ke kandang tersendiri dan dapat dimasukkan kembali ke dalam kelompoknya setelah 2 minggu melahirkan.
Waktu melahirkan
Kandang betina yang akan melahirkan hendaknya diberi jerami kering dan bersih. Pada saat kambing beranak harus diawasi, tetapi jangan sampai membuat ternak terganggu atau ketakutan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu kambing melahirkan adalah :
- Sewaktu anak baru lahir, bersihkan bagian hidung dan mulutnya dari lendir
- Ikatlah tali pusar dengan benang yang bersih kira-kira 2 Cm dari perut. Tali pusar disebelah luar ikatan dipotong dan bekas luka diolesi dengan jodium tinctuur.
- Ajarilah anaknya agar bisa menyusu, terutama jika induknya baru pertama kali melahirkan. Air susu pertama yang agak kental (kollostrum) sangat penting bagi anak kambing karena mengandung zat antibodi (penangkal penyakit).
Masa Menyusui
Agar bertumbuh dengan baik, anak-anak kambing perlu mendapat air susu yang cukup. Pada umur sekitar 1 minggu anak kambing bisa mulai diberi hijauan dan makanan penguat.
Selama menyusui, induk perlu mendapat tambahan makanan penguat agar produksi susunya cukup dan kondisi tubuhnya tetap sehat.
Jika induk mati waktu melahirkan, anak disusukan kepada induk lain yang kebetulan mempunyai anak yang hampir sama umurnya.
Untuk membatasi pergerakan induk selama menyusui, dapat dilakukan dengan menambat induk tersebut dalam kandang, sedang anaknya dibiarkan bebas.
Penyapihan
Penyapihan biasanya dilakukan pada waktu anak kambing berumur 3-5 bulan. Pada umur setelah lepas sapih adalah masa yang baik sekali untuk pemeliharaan anak kambing yang digemukkan guna dijual sebagai hewan potongan. Untuk maksud ini anak kambing diberi makanan yang baik dengan tambahan makanan penguat dan sudah dapat dijual 3-4 bulan setelah digemukkan. Kambing muda untuk calon bibit tidak perlu dipelihara seperti ini.
Pengebirian (Kastrasi)
Jika anak kambing tidak akan dijadikan sebagai pejantan, maka dapat dikebiri (dikastrasi) agar menjadi gemuk dan dagingnya lebih enak dan empuk. Pengebirian dapat dilakukan pada anak kambing umur 2-3 minggu.
Pengebirian dilakukan dengan menyayat kantong buah zakar kira-kira sepertiga dari ujungnya, kemudian dipijat sehingga buah zakar keluar dari kantongnya, lalu ditarik sambil diputar sampai putus. Bekas tali zakar yang putus diolesi dengan Jodium tinctuur serta serbuk Sulfa.
Pengebirian dapat pula dilakukan dengan memakai karet gelang (Elastrator). Caranya ialah dengan menjepit kuat pangkal kantong zakar selama sepuluh menit dengan karet tersebut. Biarkan sampai buah zakar dan kantongnya mengecil dan mengering, akhirnya akan lepas dengan sendirinya.
Cara lain adalah dengan memakai Tang Burdizzo. Caranya sama seperti dengan karet gelang, hanya alat penjepitnya yang berbeda.
Merawat Kuku
Hal-hal yang penting dalam merawat kuku adalah :
- Potonglah kuku jika telah panjang dan bersihkan dari kotoran sebab bisa menyebabkan kebusukan kuku. Pemotongan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi pendarahan.
- Jika terlihat adanya luka atau borok kuku, cucilah kuku tersebut dengan larutan desinfektan.
No comments:
Post a Comment