Artikel berikut adalah sumbangan Pak Wahyu dari Peternakan Etawa Jati, Lumajang . Berawal dari email Bp. Endro Yuwono, seorang peternak pemula yang ingin membuat sebuah kandang di halaman rumahnya:
Salam kenal Saya Endro, baru punya semangat untuk menjadi peternak pemula oleh karena itu mohon bantuan dan sarannya untuk mengetahui lebih jauh tentang kambing.
Tujuan saya untuk beternak ini untuk perah dan pedaging. Sebelum saya tahu lebih jauh, saya tertarik untuk menyiapkan kandang dulu. Kira-kira berapa biaya untuk pembuatan kandang dengan kayu dan atap asbes untuk 5 ekor kambing?
Rencana saya sih untuk pembuatan kandang buat 5 ekor kambing:
- ada satu pintu ditengah.
- luas tanah kira-kira. 2 m x 7.5 meter
Dari email ini, Pak Wahyu tergerak untuk membantu rekan peternak baru. Beliau memulai membuat gambar desain kandang yang diminta. Beberapa ide dasar kandang yang akan dibuat:
1. Penghematan ruang dan bahan baku. Untuk menghemat ruang, pintu diintegrasi dengan sekat. Dengan cara ini pemakaian kayu juga juga lebih hemat karena tidak membutuhkan balok yang terlalu banyak
2. Kemudahan dan efisiensi biaya manajemen kandang. Untuk peternak terutama pemula hendaknya kandang memudahkan dalam beternak bukan malah menyusahkan. Karena itu lantai dibawah kandang tidak disemen. Karena lantai tidak disemen maka peternak tidak perlu susah membersihkan tiap hari dengan air.
Pemakaian air akan menambah biaya produksi. Selain itu dengan lantai tanah, kandang tidak lembab karena urine kambing diserap tanah. Tentunya ini juga memperhitungkan sifat tanah tempat kandang apakah bersifat menyerap atau tidak. Dengan memanfaatkan tanah sebagai media penyerap, bau urine kambing dapat dikurangi (karena faktanya urine adalah sumber bau). Hal ini penting terutama jika kandang dekat dengan perumahan penduduk. Beberapa peternak mungkin beragumen jika lantai tanah meniadakan pemanfaatan urine. Argumen ini benar dan tidak salah. Namun bagi peternak pemula sebaiknya mendahulukan yang penting, mudah dan murah dahulu daripada berfokus pada hal yang memiliki nilai ekonomis kecil.
Berangkat dari ide dasar diatas Pak Wahyu membuat gambar desain kandang
Berikut adalah statistik yang didapatkan dilapangan:
- Total pekerja yang dibutuhkan 4 orang. 2 orang tukang untuk pengerjaan kandang. 2 orang asisten tukang (laden) untuk pengerjaan mengangkat, pembuatan kuda-kuda dan atap.
- Total waktu pengerjaan 6 hari yakni: 2 hari untuk pengerjaan cor kaki, 1 hari untuk pengerjaan dasar lantai dan kuda-kuda, 1 hari untuk pengerjaan atap, 2 hari untuk pengerjaan lantai, sekat, dinding atau pagar, dan palungan.
Analisa Bahan Kandang Kecil Kambing
Kaki
Semen 3 zak
Pasir 1 pick up
Besi beton diameter 10 = 2 batang
Dasar
Kayu kelapa 8×12x4m= 4 batang
3m =4 batang
2m= 5 batang
1m =4 batang
Lantai
Kayu bekas palet 3x10x200= 62 batang
Tiang / Kuda-kuda
Kayu kelapa 8×12 3m= 10 batang
2,5m = 5 batang
Blandar
Usuk 5×7 x 4m=10 batang
Atap
Asbes 105×300= 9 batang
Asbes 75×150= 12 batang
Sendeng, Pagar/Dinding, Sekat & Pintu
Usuk 4×6 x4m= 35 batang
Papan 2×6x 4m = 80 batang
Palungan & Lubang Kepala
Usuk 4×6 x 4m = 13 batang
Papan 2×20 x 4m = 3 batang
Papan 2×20 x 3m = 4 batang
Tangga
Kayu kelapa 8×12 x 1m = 4 batang
Usuk 4×6 x 4m = 4 batang
Paku (campur) 15 kg
Beberapa catatan Pak Wahyu mengenai desain kandangnya:
- Lantai dibuat rendah dari permukaan tanah merupakan preferensi pemilik kandang sendiri. Hal ini membuat palungan terjangkau dan memudahkan pendistribuan pakan ternak (ramban). Tinggi kandang dapat disesuaikan dengan preferensi masing-masing
- Sumber air tidak terlalu melimpah. Sedangkan kondisi tanah berpasir yang memiliki drainase (pengeringan) yang baik. Karena itu lantai dibiarkan tidak disemen. Untuk dasar kandang perlu disesuaikan dengan jenis tanah di lokasi kandang masing-masing.
Sumber: Pak Wahyu, Peternakan Etawa Jati, Lumajang
No comments:
Post a Comment