Kualitas air untuk ikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya ikan yang kita lakukan. Air kolam bisa diibaratkan sebagai rumah bagi ikan, sehingga kualitasnya harus dijaga mulai dari awal sampai akhir pemeliharaan agar ikan bisa hidup dengan tenang, tidak pernah mengalami stress dan pertumbuhan normal.
Untuk mengetahui secara pasti berbagai parameter kualitas air, tentu saja dengan alat yang sesuai. Namun kebanyakan petani ikan belum memiliki alat tersebut. Oleh karena itu, berikut ini kita ulas cara menentukan kualitas air secara sederhana. Tentu saja tingkat keakuratannya masih kalah dengan menggunakan alat, namun ini sudah bisa menjadi solusi ketiadaan alat tersebut.
Salah satu cara murah dan sederhana dalam menentukan kulaitas air adalah dengan melihat langsung perubahan tingkah laku ikan di air saat pengontrolan kolam. Bila ikan terlaku sering menyembul ke permukaan, dapat dipastikan bahwa jumlah kandungan oksigen terlarut dalam kolam dalam kondisi rendah. Kondisi itu dapat diperbaiki dengan mengganti atau menambah air kolam. Cara lain untuk mengetahui jumlah oksigen terlarut dapat diketahui dengan melemparkan potongan kayu yang diberi warna merah atau cat merah ke dalam air dan dibiarkan selama kurang lebih 30 - 60 menit. Jika terdapat bintik-bintik kotor pada kayu tersebut bisa dipastikan kendungan oksigen terlarut dalam air berkisar 0,1 - 2 mg/l, artinya oksigen terlarut dalam air tersebut hanya cukup untuk kebutuhan oksigen ikan tersebut. Kondisi ini sedikit banyak akan berpengaruh meskipun beberapa ikan memiliki kemampuan mengambil oksigen dari udara bebas (gurami, lele).
Untuk mengukur pH secara sederhana adalah dengan menggunakan kertas lakmus atau melihat permukaan air dibagian pinggir kolam. Jika terdapat endapan atau seperti busa berwarna merah di pinggir kolam, maka bisa disimpulkan bahwa air kolam mempunyai pH yang rendah (kondisi asam), sehingga memerlukan kapur untuk menetralkannya.
Ada lagi cara biologis yang dapat dilakukan, yaitu dengan melihat langsung apakah di air kolam terdapat ikan seribu (Lebistus reticulatus). Ikan seribu ini berukuran kecil namun hidupnya bergerombol, dan mampu hidup di hampir semua perairan. Bila dalam suatu perairan ditemukan ikan seribu, maka dapat dijadikan tanda bahwa perairan tersebut bisa digunakan untuk budidaya ikan.
Untuk mempertahankan kualitas air budidaya, perlakuan Teknologi Organik NASA yaitu TON sangat diperlukan. Aplikasi pada awal budidaya berfungsi untuk menetralkan berbagai racun sisa budidaya sebelumnya, sedangkan aplikasi selama budidaya ke air kolam berfungsi untuk menjaga kualitas kolam.
No comments:
Post a Comment