Search This Blog

Wednesday, 31 October 2012

Plankton


Plankton,

Tumbuhan atau hewan yang berukuran sanat kecil ( tidak dapat dilihat dengan mata telanjang) yang hidup melayang di air
Jenis :
1. Plankton Tumbuh (Phytoplankton)
     Sebagai Produsen tingkat pertama
     Jenis yang baik: Ganggang Hijau (Chlorophytaceae)
2. Plankton Hewan (Zooplankton)
    Sebagai konsumen tingkat pertama (memakan Phytoplankton)



Tuesday, 30 October 2012

TON


TON (Tambak Organik Nusantara) merupakan nutrisi tambahan yang bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas dan memelihara keseimbangan ekosistem tambak. Banyak keunggulan yang dimilki TON diantaranya adalah :
1. Dapat mengikat logam-logam berat yang berbahaya bagi ikan dan udang.
2. Membantu menguraikan senyawa kekal-komplek yang berbahaya dan beracun, seperti : H2S amoniak, asam laktat, dan sebagainya.
3. Memberikan semua jenis unsur makro, unsur mikro lengkap untuk mempercepat pertumbuhan plankton sebagai pakan alami udang dan bandeng.
4. Membantu dan merutinkan molting udang.
5. Membantu sistem pencernaan udang.
6. Meningkatkan pertumbuhan dan sistem kekebalan tubuh udang.
7. Membantu perkembangan mikrooganisme yang bermanfaat bagi lingkungan tambak dan bermanfaat bagi pertumbuhan udang/bandeng.
8. Membantu menciptakan dan mempertahankan ekosistem tambak yang seimbang.

Monday, 29 October 2012

Pendederan Gurame


Pendederan Gurame dengan aplikasi TON
1. Aplikasi pada saat Persiapan Kolam
-    Dosis ; 3 botol ukuran besar (3 X 500 g = 1500 gram)  per 1000 m2
-    Untuk luas kolam 4 X 4 = 16 m2, maka jumlah TON yang diperlukan :
16/1000  X 1500 g  =  24 g atau kira-kira setara dengan 2 sendok makan penuh
-    Pada TON yang berbentuk tabur, tabur ke tanah secara merata, atau bisa diencerkan kemudian disiramkan merata.
-    Pada kolam tanah, aplikasi dilakukan sebelum pengapuran. Setelah dikapur dan dibiarkan 2-3 hari, air dimasukkan setinggi mata   kaki dahulu, biarkan  selama   3 hari, baru kemudian dimasukkan penuh.
2. Aplikasi selama pemeliharaan.
-    TON ditaburkan/disiramkan tiap 15 hari sekali (jika pemeliharaan kurang dari 1 bulan, maka hanya diberikan sebanyak 1 kali).
-    Dosis : 1 botol per 1000 m2
-    Untuk luas 16 m2jumlah TON yang digunakan :
16/1000 X 500 g  =  8 gram atau ambil saja 1 sendok makan tidak penuh.
-    Siramkan atau taburkan merata ke air kolam.
3. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan :
-    Penebaran larva gurame dilakukan secara hati-hati, terlebih dahulu periksa suhu pada tempat pemeliharaan sebelumnya, sesuaikan suhu air di tempat pemeliharaan sebelumnya dengan air di kolam pendederan.   
-    Akan lebih baik lagi jika ada kolam tandon untuk mengendapkan kotoran yang larut di air yang akan digunakan untuk pemeliharaan ikan yang dideder.
-    Sebelum larva dimasukkan akan lebih baik jika dilakukan pengecekan suhu, pH, dan kadar oksigen terlarut.

Sunday, 28 October 2012

Penyakit Ikan air Tawar dan Pengobatannya


Penyakit Ikan air Tawar dan Pengobatannya, ada beberapa organisme yang dapat menyebabkan panyakit pada  ikan adalah ;

1. Cendawan/jamur.
Yang berbahaya ; Saprolegnia dan Achyla, selalu ada di perairan terutama yang tinggi bahan organiknya, tidak menyerang ikan sehat, tetapi pada ikan luka atau lemah. Ciri-ciri : timbul serabut putih seperti kapas di sekitar luka.
Jika ikan sakit terlalu banyak, taburkan garam dapur 1 kg/25 m2 yang dicampur dengan cuka 1 botol dan dilarutkan dalam 5 liter air, perlakuan lebih baik dilakukan sebelum ikan terinfeksi jamur untuk mengantisipasi jika air kolam sudah tercemar oleh jamur. Mengatasi jamur juga bisa dilakukan dengan beberapa obat antijamur misalnya PK, obat dengan merk Bendos, Q-Fish dan lain-lain.

2. Bintik Putih.
Disebabkan Ichthyophthirius multifiris. Gejalanya bintik-bintik putih pada kulit dan insang, serangan parah ditandai kulit dan insang rusak. Muncul di kolam lama tergenang. Cara mengobatinya : perbaikian sanitasi agar tidak menular. Perlakuan sederhana menaburkan garam dapur 30 g/l diulang 2 – 3 kali berturut-turut, cara lain dengan malacyte green dosis 0,1 g/m2 yang diulang hingga 2 hari sampai sembuh.

3. Borok/cacar.
Disebabkan oleh bakteri Aeromonas dan Pseudomonas. Tanda-tandanya : kerusakan hati, limpa dan daging. Gejala awal : borok di kulit. Cara mengatasinya dengan antibiotic  seperti Tetracycline, Supertetra atau Streptomycin yang dicampur dengan pakan dengan dosis 1 mg/kg pakan. Pengobatan sederhana : taburkan garam dapur 10 kg yang ditumbuk dengan daun papaya.

 4. Cacing.
Jenis yang sering menyerang ; Dactylogyrus dan Gyrodactylus. Yang memicu : kepadatan tinggi dan perubahan lingkungan mendadak. Gejala awal ; nafsu makan turun dan sering ke permukaan air.
Parasit itu merusak insang dan kulit. Insang mengalami luka dan pendarahan, pernapasannya terganggu. Kulit ditandai keluarnya lendir ,warna ikan pucat, lemas dan sirip menguncup.
Ditanggulangi dengan mengganti air dalam jumlah besar. Taburkan garam dapur 40 g/m2 ke kolam. Atau merendam ikan sakit dengan larutan Kalium permanganate (PK) konsentrasi 0,01% selama 30 menit.

 5. Trichodina.
Disebabkan sejenis protozoa, menyerang insang, tandanya ikan sering berputar-putar dan menggantung pada permukaan   air. Pengobatan dilakukan dengan merendam di larutan formalin dengan konsentrasi 15 – 20 ppm
Produk NASA yaitu TON memang bukan bersifat sebagai obat, akan tetapi perlakuan sebelum ikan ditebarkan akan mencegah merebaknya berbagai agen penyebab penyakit tersebut. Bibit penyakit itu muncul karena  kualitas air yang jelek,  TON  akan memperbaiki kualitas air sehingga bisa mencegah merebaknya berbagai agen penyebab penyakit tersebut .
Sedangkan Produk NASA untuk nutrisi yaitu VITERNA, POC NASA dan HORMONIK berfungsi untuk memenuhi kebutuhan gizi atau nutrisi ikan sehingga akan lebih kuat menghadapi berbagai kondisi yang tidak menguntungkan.

Thursday, 25 October 2012

air budidaya ikan

Kualitas air budidaya ikan yang baik merupakan syarat mutlak berlangsungnya budidaya perikanan untuk menghasilkan produktivitas yang tinggi. Dilihat dari segi fisika, kimia dan biologi, air mempunyai beberapa fungsi dalam menunjang kehidupan ikan dan udang serta pakan alaminya yaitu :
a. Dari segi fisika air merupakan tempat hidup dan menyediakan ruang gerak bagi ikan atau udang.
b.Dari segi kimia sebagai pembawa unsur-unsur hara, vitamin maupun gas-gas terlarut lainnya.
c. Dari segi biologi merupakan media yang baik untuk kegiatan biologis serta pembentukan dan penguraian bahan organik.

Parameter kualitas air adalah beberapa ukuran yang digunakan untuk mengetahui kualitas air. Kualitas air dapat dinilai secara fisik dan kimiawi.
Secara kimiawi, kualitas air ditentukan oleh :
1. Salinitas.
Adalah jumlah total garam terlarut yang terukur dalam sampel air dalam satuan ppt (part per thausand). Garam lautan berasal dari garam di pegunungan yang terbawa oleh aliran air hujan dan sungai. Satuan ppt artinya bagian per seribu. Sedangkan air payau adalah air yang rasanya setengah asin setengah tawar, atau mempunyai salinitas 15-25 ppt. Setiap jenis ikan mempunyai salinitas optimal untuk hidupnya. Salinitas yang baik untuk budidaya udang windu adalah 15-22 ppt, sedangkan untuk udang putih 20-30 ppt.
2. DO (Dissolved Oxygen)
Oksigen memegang peranan penting bagi mahluk hidup. Bagi hewan air pemenuhan kebutuhan oksigen dipenuhi dengan oksigen yang terlarut dalam air, maupun langsung dari udara pada beberapa jenis hewan tertentu (misalnya lele). Ikan dan udang memerlukan oksigen untuk menghasilkan energi  untuk beraktivitas, pertumbuhan, reproduksi dan lain-lain. Jumlah oksigen yang ada dalam air dinyatakan dalam satuan ppm (part per million/bagian per sejuta). Besarnya DO optimal untuk budidaya adalah 4 – 7,5  ppm, karena sesuai dengan kebutuhan udang/ikan. Jika DO terlalu tinggi (apalagi jika banyak tumbuhan air/plankton pekat) maka pada malam hari akan terjadi air kekurangan oksigen sebab pada malam hari tumbuhan juga membutuhkan oksigen. Sumber  DO air berasal dari udara melalui proses difusi dan dari proses fotosintesis tumbuhan dalam air. Besar-kecilnya DO ditentukan oleh temperatur air dan udara, tekanan barometrik udara, jumlah tumbuhan air baik yang berupa tumbuhan besar maupun dalam bentuk phytoplankton, kadar mineral dan Biological Oxygen Demand (BOD)..Cara untuk melarutkan oksigen dari udara diantaranya dengan cara :
    Penggunaan kincir. Dengan kincir maka air permukaan tambak dipecah-pecah menjadi butiran kecil, sehingga luas permukaan air menjadi lebih luas sehingga permukaan air yang kontak langsung dengan udara menjadi besar sehingga oksigen dapat larut dalam air dalam jumlah yang banyak.
    Air mengalir. Air yang selalu bergerak akan mempunyai kandungan DO selalu tinggi, karena selalu kontak dengan udara bebas.
    Derajat Keasaman (pH).
Tingkat keasaman air dinyatakan dalam pH air. Besarnya pH air yang optimal untuk kehidupan ikan dan udang adalah 6,5 – 8 (netral), karena pada kisaran tersebut menunjukkan imbangan yang optimal antara oksigen dan karbondioksida serta berbagai mikrooranisme yang merugikan sulit berkembang. Kondisi pH air dapat berubah-ubah selama budidaya, hal ini yang berakibat buruk bagi ikan atau udang. Air yang pH-nya terlalu rendah (asam) dapat menyerap fosfat yang berperan dalam kesuburan air, sehingga kesuburan kolam dapat menurun.  Penurunan pH dapat diatasi melalui pengapuran dengan dosis 100 – 250 kg/ha.

3. Alkalinitas.
Adalah kapasitas air untuk menetralkan setiap penambahan asam tanpa menurunkan pH. Alkalinitas merupakan buffer (penahan) terhadap pengaruh pengasaman.
Alkalinitas disebabkan oleh adanya ion-ion bikarbonat (HCO3-), karbonat (CO32-), hidroksida (OH-) dan ion-ion lain dalam jumlah kecil.

Secara fisik, kualitas air ditentukan oleh :
1. Kecerahan (transparansi) air.
Kecerahan pada hakekatnya menunjukkan populasi plankton dan kandungan material terlarut dalam air, diukur dengan secci disk. Kecerahan yang baik berkisar antara 30 – 40 cm, karena pada kondisi itu populasi plankton cukup ideal untuk pakan alami dan material terlarut cukup rendah. Pada awal budidaya, biasanya kecerahan air tinggi (50 cm hingga dasar kolam) karena populasi plankton masih rendah dan air masih bersih. Semakin lama usia budidaya, kecerahan makin rendah (hingga 10 cm).  Untuk mempertahankan kecerahan yang ideal, selalu dilakukan ganti air baru secara rutin atau setiap ada indikasi penurunan kecerahan dan dilengkapi dengan perlakuan bahan-bahan pembuat stabil kondisi air (stabilizer). Kecerahan yang ideal juga menunjukkan kondisi air yang baik, karena penurunan kualitas air banyak disebabkan oleh tingginya kadar bahan organik dan anorganik terlarut.  Disamping itu, plankton yang terlalu tinggi populasinya menyebabkan tingginya pH pada siang hari dan punurunan  drastis kadar DO pada malam hari terutama jika plankton yang dominan adalah phytoplankton.
2.Suhu
Suhu air juga sangat penting bagi kehidupan ikan atau udang karena suhu air sangat berpengaruh terhadap kehidupan jasad renik (mikroorganisme), sehingga dapat mempengaruhi kehidupan ikan dan udang. Suhu ideal untuk budidaya adalah 25 – 310 C. Jika suhu berfluktuasi secara drastis, dapat berakibat buruk bagi pertumbuhan embrio ikan. Suhu air dipengaruhi oleh radiasi cahaya matahari, suhu udara, cuaca dan lokasi. Air mempunyai kapasitas yang besar untuk menyimpan panas sehingga suhunya relatif konstan dibandingan dengan suhu udara, perbedaan suhu air antara pagi hari dan siang hari hanya 20 C. Suhu air akan mempengaruhi densitas/kepadatannya (dalam gr/cm3. Perbedaan densitas air antara lapisan atas dan lapisan bawah dapat menyebabkan terjadinya stratifikasi air menjadi 3 lapisan, yaitu epilimnion (lapisan atas yang suhunya tinggi), hypolimnion (lapisan bawah yang dingin) dan thermocline (lapisan antara keduanya yang suhunya turun drastis). Stratifikasi air ini dipengaruhi oleh kedalaman kolam/tambak dan radiasi cahaya matahari.
3.    Kedalaman air.
Untuk kolam budidaya, kedalaman air yang ideal yaitu 70 – 120 cm. Air yang terlalu dangkal menyebabkan perubahan suhu terlalu besar. Jika air terlalu dalam mengakibatkan perbedaan suhu yang menyolok antara air bagian atas dengan bagian bawah dan sinar matahari tidak dapat mencapai air bagian bawah sehingga pertumbuhan phytoplankton terhambat. Seperti yang telah dikemukaan di muka bahwa kolam/tambak yang terlalu dalam dapat menyebabkan terjadinya stratifikasi suhu air sehingga harus diusahakan agar berada dalam kisaran kedalaman yang ideal.

Pupuk Organik TON adalah teknologi orgnaik NASA yang berfungsi untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam kondisi yang baik sesuai dengan parameter normal yang diperlukan ikan atau udang untuk tumbuh berkembang dan berproduksi. Aplikasi TON yang dianjurkan adalah sebagai berikut :

    1. Aplikasi pada saat Persiapan Kolam
          Dosis ; 2,5 kg per hektar
          Pada TON yang berbentuk tabur, tabur ke tanah secara merata, atau bisa diencerkan kemudian disiramkan merata.
          Pada kolam tanah, aplikasi dilakukan sebelum pengapuran. Setelah dikapur dan dibiarkan 2-3 hari, air dimasukkan setinggi   mata   kaki               dahulu, biarkan  selama   3 hari, baru kemudian dimasukkan penuh.

     2. Aplikasi selama pemeliharaan.
         TON ditaburkan/disiramkan tiap 15 hari sekali (jika pemeliharaan kurang dari 1 bulan, hanya diberikan sebanyak 1  kali).
          Dosis : 1  kg per hektar
         Siramkan atau taburkan merata ke air kolam.

Wednesday, 24 October 2012

Merawat Bibit Lele

Merawat Bibit Lele



Cara merawat bibit lele yang baik dan berkualitas, silahkan simak video diatas

Tuesday, 23 October 2012

Efisiensi Pakan ikan


Efisiensi Pakan ikan dengan keuntungan maksimal. Ikan memerlukan zat-zat gizi untuk melengkapi kebutuhan hidupnya. Zat-zat tersebut digunakan untuk proses pertumbuhan, produksi, reproduksi dan pemeliharaan tubuhnya. Secara umum, pakan ikan dibuat dari bahan-bahan pakan yang berasal dari tanaman dan hewan, terutama hasil ikutan sisa proses pengolahan makanan dan pabrik. Bahan makanan manusia yang tersisa dan kurang bermanfaat bagi kebutuhan manusia, ternyata zat-zat nutrisinya masih bisa di manfaatkan oleh ikan.
Pakan yang sudah lengkap kandungan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan tubuh ikan adalah pakan konsentrat atau pakan pellet. Pakan pellet dibuat berdasarkan kebutuhan masing-masing jenis dan fase kehidupan lkan sehingga terdapat berbagai jenis dan merk pakan pellet di pasaran. Pakan pellet dibuat dari berbagai bahan baku yang mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan ikan sehingga sumber bahan bakunya bisa bermacam-macam.
Bahan baku pembuatan pakan pellet tersebut saat ini sebagian besar masih diiimpor sehingga membuat pakan pellet harganya mahal. Oleh karena itu, untuk menjaga keuntungan budidaya diperlukan penanganan dan apllkasi pakan yang tepat. Penanganan yang dimaksud adalah dalam hal penyimpanan dan pengelolaan. Teknik penyimpanan dan pemakaian harus menggunakan prinsip bahwa yang pertama kali masuk harus digunakan lebih dahulu. Selain teknik penyimpanan yang benar, yang tidak kalah penting adalah teknik pemberian pakan ke ikan.
Seperti kita ketahui bahwa ada 2 (dua) jenis pakan yaitu pakan terapung dan pakan tenggelam. Cara kita menaburkan pakan harus bisa menjamin bahwa pakan tersebut benar-benar dimakan oleh ikan. Karena jika tidak termakan oleh ikan akan mengalami kerusakan fisik dan akhirnya akan mengalami pembusukan yang menghasilkan senyawa berbahaya bagi ikan.
Untuk pakan yang tenggelam, teknik pemberian pakan harus disertai dengan pengontrolan kemampuan makan ikan, yaitu dengan menggunakan metode cek anco. Metode inl dilakukan dengan menempatkan 1,5 - 2% Bari pakan yang diberikan pada sebuah wadah Bari plastik atau bambu yang direndam di air bersamaan dengan penaburan pakan ke kolam. Setelah 1/2 - 1 jam berikutnya, wadah tersebut diangkat untuk mengetahui apakah masih ada sisa pakan atau sudah habis. jika di tempat tersebut masih ada sisa pakan, maka bisa dipastikan bahwa pakan yang kita berikan terlalu banyak sehingga ikan tidak habis mengkonsumsinya, sehingga pada pemberian pakan berikutnya jumlah pakan yang diberikan harus di kurangi. Namun jika sudah habis maka pakan yang diberikan bisa dikonsumsi ikan semua. Pada hari berikutnya waktu pengangkatan wadah tersebut dipercepat, apabila masih habis maka pemberikan pakan berikutnya jumlah pakan yang diberlkan harus ditambah sehingga mencapai standar 3% dari berat ikan total di kolam.
Untuk pakan terapung, kontrol nafsu makan lkan lebih mudah, karena kita bisa mengamati dari agresivitas ikan dalam mengkonsumsi pakan. Namun demikian kita juga harus tetap mengontrol penaburan pakan, lebih baik kita taburkan sedikit demi sedikit sehingga tiap pakan yang kita berikan dapat kita pastikan benar-benar habis dimakan ikan. Karena jika langsung kita taburkan pakan dalam jumlah yang banyak, dikhawatirkan tidak semua pakan dimakan ikan.
Jika tidak dikonsumsi oleh ikan, pakan akan mengalami perubahan bentuk menjadi lebih besar karena menyerap air, jika penyerapan air sudah maksimum proses berikutnya adalah kerusakan fisik berupa hancurnya butiran-butiran pakan tersebut. Dalam kondisi pakan yang sudah mengembang, pakan sudah tidak bisa dikonsumsi oleh ikan, baik karena ukurannya sudah terlalu besar sehingga tidak bisa masuk ke mulut ikan maupun karena rasanya sudah tidak menarik selera ikan karena zat atraktan (zat untuk menarik indra penciuman ikan) sudah larut ke air.
Setelah mekanisme pemberian pakan sudah benar, hal yang bisa kita lalukan lagi untuk meningkatkan efisiensi pakan adalah dengan meningkatkan kualitas pakan. Memang di pasaran sudah ada klasifikasi pakan berdasarkan kualitas atau kandungan nutrisinya, tentu mana yang lebih bagus akan lebih mahal harganya. Namun yang perlu kita lakukan adalah bagaimana meningkatkan kualitas pakan tanpa meningkatkan harga terlalu mahal.
Untuk maksud tersebut, pencampuran pakan dengan Produk-produk NASA untuk perikanan, yaitu VITERNA, POC NASA dan HORMONIK sangat tepat dilakukan dengan cara pemakaian sebagai berikut ; ketiga produk tersebut dicampur menjadi satu dengan perbandingan masing-masing 1 (satu) botol. Lalu campuran tersebut digunakan untuk membasahi/mencampur pakan pellet yang akan diberikan dengan dosis 1 tutup botol larutan produk NASA tersebut ditambah dengan 1 (satu) liter air untuk mencampur 1 - 3 kg pakan. VITERNA, POC NASA dan HORMONIK menambah kandungan zat nutrisi pakan sehingga akan memperkaya pakan dengan berbagai nutrisi yang dibutuhkan ikan. Dengan semakin kaya kandungan nutrisinya, pertumbuhan dan penggemukan ikan akan lebih optimal.
Selain menambah kandungan nutrisi pakan, Produk NASA tersebut juga menambah nafsu makan ikan. Peningkatan tersebut melalui mekanisme dua hal, yaitu dengan membuat kondisi tubuh ikan lebih sehat sehingga merangsang ikan untuk memakan pakan dengan kuat. Mekanisme kedua yaitu dengan menambah daya atraktan pakan melalui bau dan rasa yang lebih kuat sehingga lebih menarik ikan untuk mengkonsumsi pakan yang diberikan.
Dengan berbagai upaya tersebut, efisiensi pakan akan lebih meningkat. Sehingga peluang keuntungan akan lebih besar, karena biaya pakan merupakan komponen biaya terbesar (mencapai 70%) sehingga sangat mempengaruhi tingkat keuntungan yang diperoleh.
Oleh : Ir. Agus Hakim ( TS Perikanan PT. NASA )

Monday, 22 October 2012

Ikan hias


Ikan hias milik bapak H. Barus, lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sudah lama saya memelihara ikan hias. Biasanya ikan yang saya pelihara adalah: manfish, Koki, Koi dan culan. Produk NASA yang saya gunakan adalah TON dan Viterna. Saya menggunakan produk NASA dengan tujuan untuk mendukung budidaya ikan hias dalam kurun selama 6 bulan ini.
Adapun cara dan dosis penggunaan TON dan Viterna adalah: penggunaan TON (sesuai label) yakni:
1. Pada saat persiapan kolam ( 10 botol per-hektar )
2. Selama Budidaya berlangsung, 1-2 botol per-hektar (tiap 20 hari sekali)
Cara menggunakan Viterna yakni :
1. 10cc Viterna + 1 liter air dicampur dengan 5 Kg pakan pelet
2.  Sebelum diberikan ke ikan, pelet + Viterna diangin-anginkan terlebih dahulu
Manfaat produk NASA (khususnya TON) pada kolam yakni air lebih bersih dan plankton tumbuh dangen baik (warna air hijau). Padahal sebelum gunakan TON kolam sering ditumbuhi lumut liar. Setelah menggunakan TON dan Viterna, ikan menjadi lebih cepat tumbuh sehingga pada umur 2-2,5 bulan sudah bisa dijual. Padahal sebelum menggunakan produk NASA, ikan baru bisa dikual pada umur 3 bulan.
Setelah menggunakan produk NASA bisa meningkatkan hasil sebesar 15-20%, setelah itu juga angka kematian menurun drastis. Jauh sekali berbeda saat saya belum menggunakan produk NASA, ikan sering terkena penyakit hingga kematian mencapai 100%.
Memang ada yang berbeda setelah menggunakan produk NASA, napsu makan ikan meningkat pesat. Jumlah pakan yang saya keluarkan perhari sebanyak 5 Kg. (150 Kg/bulan). Untuk biaya pakan perbulan Rp. 600.000, sedangkan untuk biaya pemakaian produk NASA  perbulan dengan perincian Viterna 3/4 botol Rp. 30.000 dan TON juga 1 botol Rp. 75.000, jadi jumlah total pemakaina produk Rp. 105.000,-
Hasil produksi per siklus (2bulan): 1000 ekor/kolam x 12 kolam = 12.000 ekor
12.000 ekor x Rp. 1000/ekor = Rp. 12.000.000,-
Total biaya produksi per  siklus (2 bulan):
Pakan & Produk Nasa        = Rp. 1.410.000
Tenaga kerja                         = Rp. 1.500.000
Biaya lain-lain                      = Rp. 2.390.000
Jumlah                                  = Rp.5.300.000
Maka dengan demikian dapat dilihat bahwa hasil bersih budidaya per siklus : Rp. 12.000.000 - Rp. 5.300.000 = Rp. 6.700.000. Dengan melihat perkembangan hasil dan menambah nilai keuntungan bagi Anda peternak ikan hias semua !!!

Sunday, 21 October 2012

Ikan gurame


Ikan gurame milik Bapak Ngadilah warga kota Cirebon, jawa barat yang telah lama memelihara pembesaran ikan Gurame, namun selama itu pula dirinya belum merasa puas akan hasil dari pembesaran ikan gurame, hal ini telah menggelitik hatinya untuk berupaya mencari pakan/nutrisi maupun obat lainnya agar cara pembesaran ikannya memberikan nilai tambah. Kemudian dengan tidak sengaja dirinya menemukan produk POC NASA dan mencobanya, beberapa saat lamanya, ternyata sangat bagus untuk diberikan pada ikan guramenya.
“ Saya baru kenal POC NASA 2 bulan lalu dan langsung mencobanya untuk ikan gurame yang saya pelihara”,Ucap Bapak Ngadilah mengawali wawancaranya dengan Team Liputan NASA.
Dengan panjang lebar pula ia menerangkan,”Sebelum saya menggunakan POC NASA perkembangan ikan gurame saya kurang menggembirakan seperti ukuran ikan kecil-kecil, ikan lemah dan kurang sehat, serta ikan sering  mengambang di permukaan air “. Kemudian ia menambahkan,” Namun setelah saya menggunakan POC NASA selama kurun 2 bulan pada iakn gurame banyak sekali menfaat yang saya peroleh diantaranya adalah : perkembangan ikan semakin bangus, ikan semakin sehat, cekatan dan aktif bergerak serta tidak mengambang lagi”.
Ketika Team Liputan NASA menanyakan hal penggunaan produk dari PT. NASA tersebut dirinya menerangkan dengan mantapnya bahwa POC NASA digunakan secara rutin setiap hari, Cara pemakian POC NASA yang ia terapkan adalah sebagai berikut : Pakan (pelet) ditendam ke dalam air + 10 liter. Setelah direndam kemudian dikeringkan, air bekas rendaman dapat dimasukkan ke dalam kolam.
”Luas kolam saya memang terbilang kecil dan sempit yakni 10 m2, dengan lebar 1 m dan panjangnya 10 m, kolam terbagi menjadi 10 bagian tiap kolamnya terdiri 6 ekor ikan, jumlah seluruhnya 63 ekor”, ungkap Bapak Ngadilah menjelaskan luas kolamnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan,” pakan tambahan yang saya gunakan untuk ikan gurame selain pelet iakan adalah daun talas,”
Disinggung mengenai penyakit, menurut bapak ngadilah sebelum menggunakan POC NASA, ikan sering terserang jamur, namun sesudah menggunakan POC NASA sekarang ikan gurame hampir tidak terkena serangan jamur.
Selain menerangkan mengenai keunggulan-keunggulan POC NASA diatas, dirinya juga mengungkapkan bahwa tubuh ikan gurame sekarang bertambah bersih dan ikan juga bertambah montok.
”setelah saya menggunakan POC NASA perkembangan ikan gurame semakin baik”, ucap Bapak Ngadilah dengan senyum lebar sambil mengakhiri wawancara dengan Team NASA

Saturday, 20 October 2012

Penyakit Ikan


Penyakit Ikan berdasarkan daerah penyebarannya, penyakit atau parasit ikan dapat dibagi menjadi tiga golongan, yakni: Penyakit atau parasit pada kulit, insang dan organ dalam. Penyakit atau parasit pada kulit, sesuai penggolangannya umumnya menyerang bagian kulit ikan sehingga dengan mudah dapat dideteksi.
Ikan yang terserang penyakit atau parasit pada bagian kulit biasanya menunjukkan tanda-tanda pada kulitnya terlihat menjadi pucat dan timbul lendir secara berlebihan. Organisme yang menyerang bagian kulit dapat berasal dari golongan bakteri, virus, jamur atau lainnya. Bila disebabkan oleh jamur, maka akan terlihat bercak-bercak berwama putih, kelabu atau kehitam-hitaman pada kulit ikan. Biasanya, ikan yang mengalami serangan penyakit atau parasit pada kulitnya, akan menggosok-gosokkan badannya pada benda-benda di sekelilingnya sehingga sering kali menimbulkan luka baru yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi sekunder.
Berbeda dengan penggolongan pertama tersebut di atas. Penyakit atau parasit yang menyerang organ insang biasanya agak sulit untuk dideteksi secara dini. Salah satu cara yang cukup efektif untuk mengetahui adanya serangan penyakit atau parasit pada insang ini adalah mengamati pola tingkah laku ikan.
Ciri utama ikan yang terserang organ insangnya biasanya menunjukkan gejala sulit bernafas. Selain itu, tutup insang akan mengembang sehingga sulit untuk ditutup dengan sempurna. Jika serangannya sudah meluas, lembaran-lembaran insang menjadi semakin pucat. Sering pula dijumpai adanya bintik-bintik merah pada insang yang menandakan telah terjadi pendarahan (peradangan). Jika terlihat bintik putih pada insang, kemungkinan besar disebabkan oleh serangan parasit kecil yang menempel.
Sementara itu, untuk ikan yang terserang penyakit atau parasit pada organ (alat-alat) dalamnya biasanya menunjukkan ciri utama terjadi pembengkakan di bagian perut disertai dengan berdirinya sisik. Dapat terjadi pula bahwa ikan yang terserang organ dalamnya memiliki perut yang sangat kurus. Jika pada kotoran ikan sudah dijumpai bercak darah, ini berarti pada usus terjadi pendarahan (peradangan). Jika serangannya sudah mencapai gelembung renang biasanya keseimbangan badan ikan menjadi terganggu sehingga gerakan berenangnya jungkir balik tidak terkontrol.
Meskipun usaha pencegahan telah dilakukan dengan sungguh-sungguh kadangkala ikan masih juga terserang penyakit maupun parasit. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya proses pembusukan di kolam, baik terhadap kotoran hasil metabolisme maupun sisa makanan. Adanya sampah atau zat-zat buangan yang masuk ke kolam juga dapat memperburuk kondisi perairan. Padat penebaran yang terlalu tinggi, kondisi ikan yang lemah atau kualitas makanan yang kurang memenuhi persyaratan dapat juga membantu perkembangan penyakit maupun parasit. Oleh karena itulah, menjaga sanitasi wadah budidaya, menjaga kualitas dan kuantitas air, penggunaan benih bermutu serta pemberian pakan bergizi dan cukup merupakan langkah pencegahan yang perlu dilaksanakan oleh para pembudidaya ikan.
Teknologi Organik NASA yaitu TON (Tambak Organik Nusantara) adalah teknologi untuk menciptakan lingkungan hidup ikan dalam kondisi yang ideal untuk kehidupan ikan dengan jalan menjaga kualitas air, menghilangkan racun dari pembusukan bahan organik dalam air, menyuburkan pakan alami (phytoplankton) sehingga juga bisa mencegah merebaknya parasit penyebab penyakit ikan.
Walaupun TON bukan sebagai obat, namun dapat mencegah perkembangan parasit penyebab penyakit ikan sehingga ikan akan bisa berkembang sesuai dengan yang diharapkan.

Friday, 19 October 2012

Kualitas air untuk ikan

Kualitas air untuk ikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya ikan yang kita lakukan. Air kolam bisa diibaratkan sebagai rumah bagi ikan, sehingga kualitasnya harus dijaga mulai dari awal sampai akhir pemeliharaan agar ikan bisa hidup dengan tenang, tidak pernah mengalami stress dan pertumbuhan normal.
Untuk mengetahui secara pasti berbagai parameter kualitas air, tentu saja dengan alat yang sesuai. Namun kebanyakan petani ikan belum memiliki alat tersebut. Oleh karena itu, berikut ini kita ulas cara menentukan kualitas air secara sederhana. Tentu saja tingkat keakuratannya masih kalah dengan menggunakan alat, namun ini sudah bisa menjadi solusi ketiadaan alat tersebut.
Salah satu cara murah dan sederhana dalam menentukan kulaitas air adalah dengan melihat langsung perubahan tingkah laku ikan di  air saat pengontrolan kolam. Bila ikan terlaku sering menyembul ke permukaan, dapat dipastikan bahwa jumlah kandungan oksigen terlarut dalam kolam dalam kondisi rendah. Kondisi itu dapat diperbaiki dengan mengganti atau menambah air kolam. Cara lain untuk mengetahui jumlah oksigen terlarut dapat diketahui dengan melemparkan potongan kayu yang diberi warna merah atau cat merah ke dalam air dan dibiarkan selama kurang lebih 30 - 60 menit.  Jika terdapat bintik-bintik kotor pada kayu tersebut bisa dipastikan kendungan oksigen terlarut dalam air berkisar 0,1 - 2 mg/l, artinya oksigen terlarut dalam air tersebut hanya cukup untuk kebutuhan oksigen ikan tersebut. Kondisi ini sedikit banyak akan berpengaruh meskipun beberapa ikan memiliki kemampuan mengambil oksigen dari udara bebas (gurami, lele).
Untuk mengukur pH secara sederhana adalah dengan menggunakan kertas lakmus atau melihat permukaan air dibagian pinggir kolam. Jika terdapat endapan atau seperti busa berwarna merah di pinggir kolam, maka bisa disimpulkan bahwa air kolam mempunyai pH yang rendah (kondisi asam), sehingga memerlukan kapur untuk menetralkannya.
Ada lagi cara biologis yang dapat dilakukan, yaitu dengan melihat langsung apakah di air kolam terdapat ikan seribu (Lebistus reticulatus). Ikan seribu ini berukuran kecil namun hidupnya bergerombol, dan mampu hidup di hampir semua perairan. Bila dalam suatu perairan ditemukan ikan seribu, maka dapat dijadikan tanda bahwa perairan tersebut bisa digunakan untuk budidaya ikan.
Untuk mempertahankan kualitas air budidaya, perlakuan Teknologi Organik NASA yaitu TON sangat diperlukan. Aplikasi pada awal budidaya berfungsi untuk menetralkan berbagai racun sisa budidaya sebelumnya, sedangkan aplikasi selama budidaya ke air kolam berfungsi untuk menjaga kualitas kolam.

Thursday, 18 October 2012

budidaya ikan mas

budidaya ikan mas di kolam Bapak Sukamto, Pagelaran, Tanggamus, lampung dengan Luas kolam 2500 m2 (1/4 ha) dengan populasi ikan 6000 ekor (2 kwintal). Jenis ikan mas yang saya taburkan adalah jenis ikan lokal. Umur bibit ikan mas sampai dengan saat ini 2 bulan. lama pembesaran adalah 40 hari. Produk yang saya gunakan adalah VITERNA dan TON. Dalam 40 hari ini saya telah menghabiskan 2 botol VITERNA dan 1 botol TON. 
Cara penggunaan produk khususnya TON yaitu :
1) Pengolahan Lahan,
2) Pemaritan Lahan,
3) Pemupukan,
4) Pemasukan Air,
5)Pemasukan Penebaran bibit ikan
Selain penjelasan bapak SUKANTO, berkaitan dengan itu Bp. Supri yang bertindak sebagai orang yang dipercaya mengelola lahan, Lebih gamblang juga menjelaskan mengenai penggunaan TON yaitu :
1). Diberikan pada saat pengolahan awal lahan kolam
2). Setelah lahan dikeringkan kemudian disemprotkan dengan larutan TON pada seluruh bagian lahan kolam secara merata. 
Adapun dosis yang digunakan adalah TON 1 botol (Padatan TON dilarutkan dalam air kemudin disemprotkan secara merata ke seluruh bagian kolam yang kering hingga habis larutan TON tersebut). 
Manfaat lain TON adalah untuk menumbuhkan plankton-plankton yang bermanfaat sebagai makanan tambahan alami. Selain menggunakan TON saya juga menggunakan VITERNA dengan dosis 10 cc VITERNA + 2 liter air. Larutan tersebut saya semprotkan untuk 5 kg pakan. Kemudian pakan dikering-anginkan kemudian baru ditebar di kolam. Pemberian VITERNA dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore). Sebelum menggunakan VITERNA dan TON kami lebih banyak menggunakan pakan dari pabrik, dan hanya pakan alami dari kolam itu sendiri. Hal ini sebenarnya sangat berpengaruh pada hasil panen nanti serta juga angka kematian. 
Untuk angka kematian selama 40 hari ada perbedaan mencolok yaitu :
1). Setelah menggunakan VITERNA dan TON, angka kematian sebesar 0,25 % (25 ekor yang mati dari 6000 ekor ikan). 
2). Sebelum menggunakan VITERNA dan TON, angka kematian sebesar 0,5 % keatas. Selain itu penggunaan VITERNA dari sisi nafsu makan ; setelah menggunakan VITERNA nafsu makan ikan menjadi semakin meningkat sehingga memacu pertumbuhan ikan. 
Produksi ikan selam 40 hari pemeliharaan :
1). Setelah menggunakan VITERNA total produksi ikan sebesar 1 ton (Bobot ikan = 3-5 ekor / kg).
2). Sebelum menggunakan VITERNA total produksi ikan sebesar 8,5 kuintal.
Gambaran Perbandingan produksi panen :
1). Setelah menggunakan VITERNA PLUS : Panen 1000 kg x 10.500 (harga ikan 1 kg) = Rp 10.500.000,-  2). Sebelum menggunakan VITERNA PLUS : Panen 850 kg x 10.500 = Rp. 8.925.000,-  Jadi ada tambahan bersih 10.500.000 - 8.925.000 = Rp. 1.575.000,-
Untuk analisa keuntungan pembesaran ikan mas (40 hari) :
-total biaya pemeliharaan = Rp 5.988.000, Total panen 1 ton ikan = 1000 kg x 10.500 = Rp. 10.500.000,- Maka keuntungan bersih yang diperoleh = Rp. 10.500.000 - Rp. 5.988.000 = Rp. 4.012.000,-
Dengan melihat keuntungan tersebut maka saya makin senang dan akan terus menggunakan produk NASA, VITERNA, TON dll.. Selain itu juga saya menghimbau agar para petani ikan mas supaya menggunakan produk NASA untuk budidayanya karena saya sudah membuktikanya sendiri dan hasilnya bagus.

Wednesday, 17 October 2012

Pembenihan & Pembesaran Lele


Pembenihan & Pembesaran Lele milik Bapak Edi Martanto merupakan salah seorang petani ikan lele di kelurahan Sogaten, Manguharjo, Madiun. Ia telah lama melakukan budidaya pembenihan dan pembesaran lele, namun keuntungan yang diharapkan belum memuaskan, oleh sebab itu ketika dirinya menemukan produk Nasa yakni POC NASA dan TON, ia langsung mencobanya pada pembenihan dan pembesaran ikan lele. Dan hasilnya luar biasa, karena dengan produk NASA banyak keuntugan yang ia dapatkan.
Pada kolam pembenihan diberikan TON untuk menumbuhkan Plankton dan menjaga kestabilan air. Selain itu POC NASA juga saya gunakan untuk pencampuran pakan dengan cara disemprot serta diaduk secara merata supaya lebih meresap, dosisnya 1 cc/kg pakan. Hasilnya ternyata bibit lele siap panen (ukuran 3 cm) yang biasanya paling cepat 30 hari namun sekarang menjadi hanya berkisar antara 22 – 23 hari saja dengan tingkat kematian yang lebih rendah.
Selanjutnya benih lele saya pindahkan ke kolam pembesaran. Namun sebelumnya pada kolam pembesaran dilakukan pembersihan air, pengangkatan Lumpur hitam dan pengeringan kolam untuk menghilangkan racun dan segala hal yang dapat merugikan lele di kolam. Selanjutnya saya berikan TON dosis + 1 sendok makan per tangki yang sebelumnya sudah saya encerkan diluar sebelum saya masukkan tangki, karena TON bentuknya padat, kemudian saya semprotkan ke dasar kolam serta tepian kolam, baru kolam diberi air dan bibit dimasukkan. Ternyata beberapa hari kemudian warna air kolam nampak hijau cerah pertanda banyak terbentuk pakan alami bagi lele ini, berarti air kolam bagus, “imbuhnya. Selanjutnya salama pembesaran saya lakukan juaga terapi air dengan TON dosis 1 sendok makan dilarutkan dalam 10 liter air kemudian dipercikan merata pada air kolam.
Seperti halnya di pembibitan, di kolam pembesaran pakan yang diberikan terlebih dahulu saya campur POC NASA dengan dosis 2 cc/kg pakan (sebenarnya Viterna lebih bagus,Red). Hasilnya ketika pakan saya berikan ikan lele nampak begitu rakus. Tambahan lagi setelah menggunakan TON dan POC NASA ikan-ikan lebih aktif untuk mengkonsumsi pakan jauh berbeda dibandingkan debelum saya menggunakan produk dari NASA ini.
“Sebelum saya menggunakan produk PT. NASA biasanya panen pada usia 74 hari dengan ukuran untuk 1 Kg berisi 11 ekor lele. Namun setelah saya menggunakan produk PT. NASA usia penen lebih cepat menjadi 57 hari dengan ukuran 1 Kg-nya berisi 6 – 8 ekor. Saya mendapat banyak keuntungan dengan hal ini. Sungguh laur bisa produk dari PT. NASA ini”,ucap Bapak edi dengan gembira.
Kemudian ia menambahkan,” sehingga saya bisa mengambil kesimpulan keuntungan dengan menggunakan POC NASA dan TON yakni : mempercepat waktu panen, memperbesar ukuran lele, meningkatkan kualitas lele (artinya daging lele lebih padat dan keras), lemak lebih sedikit, kalau dimasak tidak menyusut dan kepala ikan lebih kecil tetapi badan lebih besar serta mengurangi tingkat kematian”
”Banyak sekali keuntungan yang saya peroleh dengan menggunakan produk POC NASA dan TON. Siapa yang mau ikut.....
Coba saja pakai POC NASA dan TON, pasti panen anda akan lebih melimpah”, kata Bapak Edi mengakhiri wawancaranya dengan Team Liputan NASA

Tuesday, 16 October 2012

Persyaratan Lokasi Budidaya Lele



Persyaratan Lokasi Budidaya Lele, Kolam terpal, kolam bak dan tanah,  Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan jenis tanah liat/lempung, tidak berporous/mudah merembes, berlumpur dan subur. Lahan yang dapat digunakan untuk budidaya lele dapat berupa sawah, comberan, kolam pekarangan dan kolam kebun. Ikan lele hidup dengan baik di daerah dataran rendah sampai daerah yang tingginya maksimal 700 m dpl. Elevasi tanah dari permukaan sumber air dan kolam adalah 5 – 10%. Lokasi untuk pembuatan kolam harus berhubungan langsung atau dekat dengan sumber air, berada di tempat yang mendapat sinar matahari tetapi tidak sepanjang hari, tidak di bawah pohon yang daunnya mudah rontok. Lele dapat hidup pada suhu optimal 25 – 28 oC, sedang untuk pertumbuhan larva diperlukan kisaran suhu 26-30oC dan untuk pemijahan 24-28oC. Lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalaman cukup sekalipun kondisi airnya jelek. Keruh, kotor dan miskin oksigen tetapi tidak boleh tercemar oleh bahan kimia, limbah industri, merkuri atau minyak dan bahan lain yang mematikan ikan. Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh sampah atau daun-daunan hidup, peperti enceng gondok. Mempunyai pH 6,5 – 9; transparansi air antara 30-60 cm, kebutuhan oksigen optimal anatara 0,3 ppm sampai jenuh (tinggi) saat buruk: kandungan CO2kurang dari 12,8 mg/ltr. Persyaratan lingkungan tersebut merupakan kondisi yang ideal. Pemberian TON dengan cara, waktu dan dosis yang tepat akan membantu terciptanya lingkungan yang ideal tersebut sehingga dapat meningkatkan peluang keberhasilan budidaya.

Monday, 15 October 2012

Lele bebas jamur dan penyakit


Lele bebas jamur dan penyakit, Pengalaman saya sudah lebih dari satu tahun melakukan budidaya pembenihan dan pembesaran ikan lele. Kolam pembesaran lele seluas 40 m2. ketika umur benih lele mencapai 15 hari biasanya benih lele gampang sekali kena penyakit seperti jamuran dan penyakit lainnya, sehingga secara ekonomis saya merugi karena benih lele banyak yang mati. Untuk menanggulani permasalahan itu, maka saya mencoba menggunakan produk TON dan POC NASA untuk memberi nutrisi dan pakan tambahan bagi pembenihan dan pembesaran lele. Ternyata TON  dan POC NASA mampu memberikan pakan alami yang sangat diperlukan bagi benih ikan lele.
Cara pemberian TON yang saya lakukan yakni dengan dosis 3 sendok makan ditaburkan ke kolam setiap 10 hari sekali. Pemberian POC NASA dengan dosis 10 cc dicampurkan dengan pelet ikan sebanyak 3 kg setiap selang satu hari.
Dengan pemberian TON dan POC NASA, kini ikan lele sehat, tingkat kehidupannyapun sangat bagus, tidak mudah terkena penyakit dan hampir tidak ada yang mati. Sampai dengan menginjak umur 15 hari benih lele ini sudah mencapai ukuran 4 cm. dan biasanya benih lele ini akan dipanen saat umur 4 minggu.
Selain itu pemberian TON dan POC NASA dapat pula menghemat dalam penggunaan pupuk kandang yang biasanya untuk luas 40 m2 ini menghabiskan 44 karung, setelah menggunakan TON dan POC NASA hanya 15 karung saja. Jika setiap karung harganya Rp.1.500,- saja, maka ada penghematan sekitar Rp. 45.000,-. Dengan penggunaan TON dan POC NASA bisa mencapai 3 kali panen. Jadi penghematan Rp.45.000,- x 3 = Rp. 135.000,- itu juga belum termasuk biaya angkut pupuk kandang ke lahan. TON dan POC NASA sangat membantu untuk pembenihan dan pembesaran ikan lele kami, selain itu juga dapat menghemat biaya.
Petani Lele: Wisnu (Cangkringan, Sleman-Jogjakarta)

Sunday, 14 October 2012

Tips Ternak Lele


Tips Ternak Lele, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam upaya memelihara lele khususnya, bagaimana untuk mempercepat pertumbuhan lele dan cara pengembangbiakan lele. Yang perlu diperhatikan supaya lele cepat tumbuh yakni dengan cara memilih benih yang sehat dan berkualitas, sumber air baik dan tersedia sepanjang tahun. Pakan yang mengandung gizi seimbang. (akan lebih baik jika dicampurkan dengan POC NASA & Viterna).
Sedangkan cara untuk mengembangbiakkan lele ada 2 cara.
Cara Pertama, Secara alami yakni memasukan beberapa pejantan dan betina di kolam. Biarkan mereka memilih pasangan dan kawin sendiri. Oleh karena itu masukkan hapa yang terbuat dari ijuk atau daun kelapa untuk tempat melekatkan telur.
Cara Kedua, Kawin suntik yang menghasilkan benih dalam jumlah banyak, tapi perlu keahlian khusus. Induk betina disuntik dengan kelenjar hipofisa ikan donor, seperti mas atau lele untuk merangsang telur cepat matang. Penyuntikan 2 kali dengan interval 4 jam. Empat jam kemudian perut betina diurut untuk mengeluarkan telur. Telur ditampung di baskom plastik atau porselen. Gonad jantan pun diambil dengan cara mengurut bagian perut. Campurkan sperma dan telur sambil diaduk-aduk dengan bulu ayam hingga merata. Telur yang dibuahi titebar di hapa dalam kolam. Setelah lebih dari 24 jam telur menetas. Larva segera dipndah ke kolam pendederan

Saturday, 13 October 2012

Pembenihan Lele

Pembenihan Lele


Silahkan simak Video diatas, Pemesanan & Konsultasi POC NASA dan Hormonik hubungi : 0878 3684 3355 ( Call & Sms )

Friday, 12 October 2012

budidaya ikan air


Trik budidaya ikan air tawar dan payau harus memahami dan mengerti sebelum kita memelihara maupun saat ini sedang beternak ikan. Trik yang harus dimengerti diantaranya :
  1. kualiatas bibit ikan dan kesehatannya
  2. luasan kolam dan kepadatan ikan
  3. ketersediaan air dan kualitasnya
  4. pakan yang sesuai dengan ikan
  5. cara memelihara yang tepat
  6. cara merawat ikan sakit dan pengobatannya, serta
  7. cara memanen ikan
semua ada di wab. atau blog ini juga tersedia video mitra kami yang sudah menggunakan produk-produk dari PT. Natural Nusanta, dijelaskan secara mudah.
Produknya anatara lain seperti dibawah ini :