Search This Blog

Tuesday 9 July 2013

Berternak Kelinci




Perlakuan terhadap kelinci seperti menyeret kaki atau mengangkat telinga misalnya, adalah kebiasaan buruk yang harus ditinggalkan. Syaraf telinga sangat sensitif. Kelinci bisa jadi stres dan gila jika sering ditarik telinganya. Kebiasaan buruk di lingkungan kita seperti ini tidak disadari dan akhirnya menurunkan kesehatan kelinci. Kelinci diharapkan menghasilkan uang yang baik dengan biaya serendah mungkin. Tapi kelinci di dalam kandang peternakan “bukanlah barang dagangan”. Ia mahkluk hidup yang harus diurus sesuai standar kehidupannya, bukan standar uang. Modal dasar kelinci juga harus diperhitungkan kemampuan dalam memberikan pasokan makanan terhadap kelinci. Prinsipnya, ekonomis boleh, tapi ekonomisme harus dihindari. Sebagai tambahan, dunia peternakan tak bisa dipisahkan dari pertanian. Karena itu budidaya kelinci juga harus melihat aspek lahan. Lingkungan perkotaan, meski mendukung dalam aspek pemasaran kelinci dan pupuk, tetapi tidak mendukung aspek pakan, utamanya rumput. Idealnya peternakan mampu mendorong pertanian, demikian pula sebaliknya. Urin dan feses memiliki nilai guna lebih bagi pertanian. Dengan pupuk tersebut peternak dapat menanam wortel atau pohon pepaya serta menyuburkan rumput sumber pakan bergizi buat kelinci. Analisa kesuksesan atau kegagalan sebuah usaha ternak kelinci di sini dapat dilihat dari sisi internal peternakan, seperti kualitas kebersihan/kesehatan, produktivitas dan kualitas kelinci. Sedangkan faktor-faktor eksternal yang menyebabkan kegagalan seperti ditipu pembeli, kelinci keracunan lalu mati, atau karena faktor lain bukanlah ukuran yang layak. Mungkin bagi sebagian orang memakan daging kelinci adalah syubhat (samar) karena perbedaan pandangan/pendapat. Ada yang berpendapat halal dan ada juga yang berpendapat haram. (ada di antara peserta yang nyletuk : kan makannya rumput bos).  Berikut akan kami nukilkan sebuah hadits shahih (insyaallah) mengenai hukum makan daging kelinci

            Anas bin Malik r.a berkata : Kami kejutkan binatang kelinci (arnab) di Marridh Dhahran lalu kawan-kawan kamipun memburunya dan merekapun lelah. Kemudian aku mendapatkannya lalu aku menangkapnya dan aku membawanya kepada abu Thalhah, maka beliaupun menyembelihnya dan beliau mengirim daging di atas paha atau dua pahanya kepada Rasulullahsaw menerimanya dan memakannya (HR Bukhari, Muslim) Mengapa memilih beternak kelinci? pertanyaan yang wajar bagi orang yang belum mengenal lika-liku bisnis beternak kelinci. Maka dari itu kami bisa memberikan beberapa alasan agar anda tidak ragu lagi untuk mencoba usaha ini dan semakin mantap bagi yang telah menekuni bidang ini. Di antara alasan mengapa memilih beternak kelinci adalah sebagai berikut :

1. Pemeliharaan dan perawatannya mudah

2. Tidak membutuhkan lahan yang luas

3. Biaya produksi relatif murah sehingga tidak membutuhkan modal besar

4. Ternak penghasil daging berkualitas dengan kadar lemak rendah

5. Ketersediaan pakan yang melimpah, karena mampu memanfaatkan pakan dari sisa dapur

    dan hasil sampingan produk pertanian

6. Termasuk ternak yang prolific, yaitu ternak yang mampu beranak banyak per kelahiran

7. Hasil sampingannya pun masih bisa dimanfaatkan

    Sedikit kami singgung tentang panca usaha peternakan :

1. Penggunaan bibit unggul

2. perkandangan yang memenuhi syarat

3. pemberian ransum yang tepat (kwantitas dan kualitas)

4. Pencegahan penyakit

5. Pemasaran hasil atau produk





No comments:

Post a Comment