Search This Blog

Thursday, 24 October 2013

10 Langkah Beternak Kambing Yang Efektif Untuk Pemula

1. Memilih bibit yang baik
- Pejantan
Kondisi tubuh sehat, tubuh besar (sesuai umur), bulu bersih dan mengkilap, badan panjang, kaki lurus, tidak cacat, tumit tinggi, penampilan gagah, aktif dan nafsu kawin tinggi, mudah ereksi, buah zakar normal (2 buah, sama besar dan kenyal).

- Betina
Kondisi tubuh sehat, tidak terlalu gemuk dan tidak cacat, bulu bersih dan mengkilap, alat kelamin normal, mempunyai sifat keibuan (mengasuh anak dengan baik), ambing (buah susu) normal (halus kenyal tidak terinfeksi atau terjadi pembengkakan

2. Mengatur perkawinan kambing
Kambing telah dewasa kelamin dapat dikawinkan. Kambing dewasa kelamin umumnya pada umur 6-8 bulan (sudah mulai birahi). Umur dapat diketahui dengan catatan kelahiran atau dapat dilihat dari giginya. Umur pertama kali dikawinkan 10–12 bulan untuk kambing betina, sedangkan umur lebih dari 1 tahun untuk kambing jantan.

Tanda-tanda birahi pada kambing betina ;
- Gelisah
- Alat kelamin bagian luar bengkak, basah, merah dan hangat.
- Ekor digerak-gerakan.
- Diam bila dinaiki oleh pejantan.
- Nafsu makan berkurang.
Lama berahi sekitar 30 jam, sedangkan siklus birahi sekitar 17 hari.

3. Mengetahui waktu yang baik untuk mengawinkan
Waktu mengawinkan yang tepat adalah 12-18 jam setelah terlihat tanda-tanda birahi, untuk memudahkan proses kawin dan mengurangi resiko kegagalan, maka kambing betina dan pejantan dikandangkan dalam satu kandang, hindarkan terjadinya perkawainan anatara saudara, anak dengan bapak dan induk dengan anak.

4. Menangani kelahiran dengan benar
Kambing yang akan melahirkan nampak gelisah, menggaruk-garuk tanah/lantai kandang, mengembik, pinggul mengendur, kambing sangat besar dan bila dipecet keluar cairan (kolostrum), alat kelamin membengkak dan nafsu makan turun.

5. Perawatan anak kambing
Kambing yang habis melahirkan kadang-kadang kurang perhatian terhadap anak yang baru saja dilahirkan, apabila induk tidak mau menyusui, dekatkan induk pada anaknya sehingga anak kambing dapat menyusu, jika induk tetap tidak mau menyusui, anak kambing dapat diberi susu buatan. Susu buatan ini dapat dibuat dari susu bubuk putih, gula 1 sendok teh, 1 butir telur ayam dan 1 cangkir air matang, susu buatan ini diberikan dua kali sehari sampai induk mau menyusui sendiri.

6. Mengerti periode Menyusui bagi kambing
Kambing akan menyusui selama 2,5 – 3 bulan, pada sistem peternakan tradisional dapat sampai 5-6 bulan

7. Pendugaan umur kambing
Umur kambing dapat diperkirakan dari gigi yang tumbuh :
- Semua gigi belum permanen (umur kurang dari 1 tahun)
- Satu pasang gigi permanen (umur 1-2 tahun)
- Dua pasang gigi permanen (umur 2-3 tahun)
- Tiga pasang gigi permanen (umur 3-4 tahun)
- Seluruh gigi permanen (umur 4-5 tahun)

8. Memberikan pakan yang baik
Pakan kambing secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu pakan hijauan dan konsentrat. Pakan hijauan dapat berupa rumput alam, rumput yang dibudidayakan dan daun kacang-kacangan, sedangkan pakan konsentrat dapat berupa dedak padi.

Rumput merupakan sumber tenaga atau energi bagi ternak kambing. Jenis rumput yang umum diberikan ternak adalah rumput alam (rumput lapangan). Jenis rumput yang dibudidayakan (ditanam) antara lain: rumput setaria, brachiaria dan clitoria ternatea. Selain rumput, sisa hasil pertanian juga dapat digunakan sebagai sumber tenaga atau energi antara lain: dedak padi, kulit dan daun singkong, daun pepaya, batang kangkung, daun jagung dan jerami padi. Pakan sebagai sumber protein yang baik untuk pertumbuhan kambing antara lain: daun kacang tanah, daun kacang panjang, daun kedelai, daun gamal, daun turi, daun lamtoro dan daun kaliandra.

Pakan hijauan: 10% dari berat badan Pakan konsentrat: 0,5 kg Jika hanya diberi pakan hijauan, maka pakan hijauan tersebut diberikan dengan jumlah 10% dari berat badan dengan susunan pakan sebagai berikut:

a. Kambing Dewasa: 1 bagian daun + 3 bagian rumput
b. Kambing yang akan dikawinkan: 2 bagian daun berprotein + 3 bagian rumput
c. Kambing bunting: 3 bagian daun + 3 bagian rumput

Mineral dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan menjaga kondisi tumbuh supaya tetap sehat. Garam dapur merupakan salah satu sumber mineral. Selain itu mineral yang lain dapat dibeli di toko pertanian.

Cara Pemberian Pakan

a. Siapkan ruas bambu dengan panjang 40-50 cm, kemudian kupas kulit luarnya.
b. Lubangi kecil-kecil pada bagian bawahnya.
c. Masukan garam dapur atau mineral jadi ke dalam ruas bambu sampai penuh.
d. Masukkan air kurang lebih setengah gelas ke dalam ruas bambu yang sudah diisi garam atau mineral.
e. Gantungkan bambu tersebut di dinding kandang.

Air minum dapat diberikan dengan wadah ember atau tempat yang bersih dan diberikan sepanjang hari.

9. Mempersiapkan dan merawat kandang yang sehat
Kandang diusahakan menghadap ke timur agar memenuhi persyaratan kesehatan ternak. Bahan yang digunakan harus kuat, murah dan tersedia di lokasi. Kandang dibuat panggung dan beratap dengan tempat pakan dan minum. Dinding kandang harus mempunyai ventilasi (lubang angin) agar sirkulasi udara lebih baik.

Kambing sebaiknya dipelihara dalam kandang untuk:

a. Memudahkan dalam pengawasan terhadap kambing yang sakit atau yang sedang dalam masa kebuntingan.
b. Memudahkan dalam pemberian pakan.
c. Menjaga keamanan ternak.

Ukuran Kandang yang baik untuk kambing

- Anak: 1 X 1,2 m /2 ekor (lepas sapih)
- Jantan dewasa: 1,2 X 1,2 m/ ekor
- Dara/ Betina dewasa:1 X 1,2 m /ekor
- Induk dan anak: 1,5 X 1,5 m/induk + 2 anak

10. Dapat mengenali penyakit dan tahu cara mengatasinya

a) Penyakit Cacingan
- Penyebab
Penyakit cacingan pada kambing dapat disebabkan oleh cacing gilig, pipih dan cacing pita.
- Gejala
Kambing semakin kurus, bulu berdiri dan kusam, nafsu makan berkurang, kambing terlihat pucat, kotoran lembek sampai mencret.
- Penanganan
1. Obat tradisional
a. Daun nanas yang dikeringkan dan dihaluskan, kemudian ditimbang 300 mg untuk 1 kg berat badan kambing, dicampur air, selanjutnya diminumkan dan diulang 10 hari sekali (jangan diberikan pada ternak bunting).
b. Daun nanas segar dihilangkan durinya, ditimbang 600 mg untuk 1 kg berat badan kambing, kemudian diberikan pada kambing dan diulang 10 hari sekali (jangan diberikan pada ternak bunting).

2. Obat pabrikan
Biasanya menggunakan albendazole, valbanzen atau ivermectin yang diulang setiap 3 bulan sekali.

- Pencegahan
a. Jagalah kandang tetap bersih dan kering.
b. Buanglah kotoran, sampah dan sisa pakan jauh dari lokasi kandang atau dibuat kompos.
c. Jangan menggembalakan kambing pada pagi hari dan pada satu area (usahakan berpindah-pindah).
d. Jangan berikan rumput yang masih berembun.
e. Sabitlah rumput 2-3 cm di atas permukaan tanah.

b) Penyakit Kudis (Scabies/Kurap)
- Penyebab
Parasit kulit (Sarcoptes sp)
- Gejala
a. Kulit merah dan menebal.
b. Gatal dan gelisah, sering menggaruk-garukkan kulit yang terinfeksi pada dinding kandang.
c. Bulu rontok.
d. Bagian tubuh yang sering diserang muka, telinga, pangkal ekor dan leher.

- Penanganan
1. Obat tradisional
a. Oli 1 cangkir + cuka 1 sendok makan + belerang yang sudah dihaluskan 1 sendok makan atau 4 siung bawang merah yang sudah dihaluskan, kemudian semua bahan dicampur dan oleskan 2x sehari pada kulit kambing sampai sembuh.
b. Belerang dihaluskan 3 sendok makan + 1 sendok makan minyak goreng oleskan 2x sehari sampai sembuh.

2. Obat pabrikan
Suntik dengan Ivermectin secara sub cutan (dibawah kulit).

- Pencegahan
a. Jauhkan kambing sakit dengan kambing sehat.
b. Bersihkan kandang setiap hari, lebih baik lagi menggunakan sabun atau zat pembersih kandang.
c. Jagalah kebersihan kambing dengan memandikan kambing dengan larutan asumtol 2%.
d. Mencuci tangan sebelum dan sesudah bersentuhan dengan kambing.

c) Diare
- Penyebab
Pakan berjamur atau terlalu muda, bakteri, virus dan protozoa.
- Gejala
a. Kotoran encer dan warnanya hijau terang/hijau gelap sampai hijau kekuningan.
b. Kambing lemas, bila dibiarkan dapat menyebabkan kematian.
c. Bulu-bulu sekitar dubur kotor akibat kotoran.

- Penanganan
a. Pisahkan kambing sakit dari kambing sehat.
b. Berikan larutan oralit, larutkan 2 sendok makan garam + 2 sendok makan gula dalam 2,5 liter air dingin yang sudah dimasak.
c. Bila keadaannya tidak membaik segera hubungi petugas kesehatan hewan (dokter hewan).

- Pencegahan
a. Hindari pemberian pakan yang menyebabkan diare.
b. Jagalah kandang tetap bersih.

d) Keracunan
- Penyebab
Tanaman beracun atau tanaman yang tercemar pestisida.
- Gejala
Mulut berbusa, kejang-kejang, muka kemerahan dan bengkak, diare berdarah, dan kematian mendadak.

- Penanganan
a. Berikan air kelapa.
b. Berikan norit 2-3 tablet.
c. Hubungi petugas kesehatan hewan (dokter hewan).

- Pencegahan
a. Jangan menggembalakan kambing di tempat yang banyak tanaman beracun.
b. Jauhkan kambing dari sawah atau ladang yang sedang dipupukan atau disemprot pestisida.

e) Kembung Perut
- Penyebab
Gas yang ditimbulkan oleh makanan (rumput muda).
- Gejala
Perut sebelah kiri membesar, napas pendek dan cepat, tidak mau makan.
- Penanganan
Berikan larutan gula merah dan asam jawa, keluarkan gas dengan cara mengurut-urut perut kambing.
- Pencegahan
Jangan diberi rumput muda.

No comments:

Post a Comment