Search This Blog

Sunday, 28 April 2013

Belajar Beternak Bebek Untuk Pemula

Akhir-akhir ini banyak orang bingung bagaimana memulai usaha peternakan bebek, secara kasat mata memang sulit bagaimana harus menyiapkan kandang, membeli bibit ternak, mengolah ransum, serta menjual hasil dari ternak tersebut. kalau harus ditanya apa modal paling utama dalam usaha ini, tidak lain adalah "kemauan", tentunya kemauan tidak berdiri sendiri, melainkan harus ada dukungan dari semua aspek, termasuk dalam hal ini permodalan. adapun modal untuk memulai usaha ini sangatlah ekonomis, bisa dibandingkan dengan jenis unggas lainnya, misalkan ayam, dari sisi resiko kematian dan biaya kandang memang bebek lebih ekonomis daripada ayam.

Lantas jika kita ingin beternak bebek harus mulai dari mana? banyak pilihan yang bisa kita ambil, misalnya :

1. Bebek pedaging muda
Tentunya dimulai dari DOD pejantan/ meri jantan, karena harga meri jantan lebih murah dari meri betina. bebek pedaging muda ini usia panennya 40 sampai dengan 50 hari, kuncinya adalah bagaimana caranya agar bebek ini cepat gemuk.

2. Bebek pedaging afkir
Bebek pedaging afkir ini dihasilkan dari paska produksi bebek petelur, artinya dikatakan afkir karena sudah tidak produktif lagi, maka harus dijual untuk dipotong.

3. Bebek petelur yang dimulai dari DOD
Perlu waktu paling tidak 6 bulan untuk menunggu agar ternak yang kita pelihara bisa menghasil telur, disamping itu juga resiko kematian kerap menghampiri peternak.

4. Bebek petelur yang dimulai dari yang sudah siap bertelur
Pilihan keempat ini seringkali menjadi pilihan yang paling banyak diminati, karena selain resiko yang sangat minim terhadap kematian, juga jika di kalkulasi antara biaya beli DOD dan memberi makan selama 6 bulan ternyata lebih murah jika membeli bebek yang sudah siap bertelur. Bagi mereka untuk pemula sangat tepat untuk memulai usaha peternakan bebek dengan cara membeli bebek petelur.

Ketika pilihan kita sudah ditentukan dengan memilih bebek siap telur, maka berikutnya adalah membuat kandang, di tahap ini angan- angan kita jangan mengarah pada kandang ayam, apalagi ayam petelur, karena tentunya biaya pembuatan kandang ayam petelur sangatlah mahal jika dibandingkan dengan biaya pembuatan kandang bebek. bebek merupakan jenis unggas yang sangat flexibel sekali, jadi kandangnyapun bisa sangat flexibel juga. cukup dangan kandang berbahan bambu maka kandang sudah bisa didirikan, untuk atap tidak harus genteng atau asbes, dengan terpal atau alas dari daun pun jadi, pagar pembatas kandangpun tidak harus mahal dari batu bata, melainkan dari bambu dengan tinggi 1 meter saja sudah cukup.

Tahap berikutnya adalah memilih/ membeli bebek yang siap telur; dalam membeli bebek yang sudah siap telur yang perlu diperhatikan adalah umur bebek, haruslah benar- benar mendekati usia bertelur, paling tidak usia 5 bulan setengah. dan belilah bebek yang seumuran, agar produksi telurnya tidak terlalu lama.

Setelah itu jika kita sudah dapat bebeknya maka ransum juga harus benar- benar diperhatikan, untuk bebek yang belum bertelur, komposisi pakan untuk konsentrat (sumber protein) jangan terlalu banyak, karena secara ekonomi juga kurang menguntungkan, baru setelah bebek sudah mulai bertelur komposisi konsentrat (sumber protein) bisa ditambahkan sedikit- demi sedikit.

Nah yang ditunggu- tunggu telah tiba, yaitu memanen hasil dari ternak berupa telur....tiap pagi kita akan berbahagia jika bebek- bebek kita sudah pada bertelur semua, dan jangan lupa tetap memperhitungkan selisih antara biaya pakan dsb dengan hasil telur yang didapat. rata- rata bebek dalam keadaan normal bisa bertelur 70%, dan jika perawatan, makan, kandangnya bagus maka bisa menghasilkan lebih dari 80% bahkan mendekati 100%.

Maka dari itu, yang belum memulai dan berkeinginan untuk memulai usaha ini, jangan ditunda....., karena menunda berarti menghilangkan satu kesempatan.

Tuesday, 9 April 2013

Bisnis Ikan yang menguntungkan

Bisnis Ikan yang menguntungkan

            Salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap tingkat keuntungan  perikanan yang dipanen, angka kematian dan efisiensi pakan. Jumlah panen dan efisiensi pakan yang tinggi, angka kematian yang rendah pada ikan, maka keuntungan yang akan diperoleh petani ikan semakin tinggi pula. Demikian pula sebaiknya, semakin tinggi angka kematian, semakin rendah jumlah ikan yang dipanen  maka keuntungan petani ikan pun akan semakin berkurang, bahkan tidak sedikit yang mengalami kerugian bahkan membawa pada kebangkrutan usaha.
            Jumlah panen yang rendah dan angka kematian yang tinggi pada ikan dapat disebabkan karena beberapa hal, seperti bibit yang kurang baik kualitasnya, serangan penyakit, kebersihan dan sanitasi kolam yang kurang terjaga, kesalahan manajeman pemeliharaan, pakan yang kadaluarsa dan beberapa faktor lainnya. Oleh karena itu para petani ikan diharapkan dapat melaksanakan panca usaha peternakan, yaitu : pemilihan bibit yang baik, pemberian pakan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan ikan, pencegahan dan pengendalian penyakit yang kontinyu, perawatan kebersihan atau sanitas kolam yang baik, peralatan kolam yang selalu teraratur dibersihkan, dan perencanaan pemasaran yang tepat.
            PT. NATURAL NUSANTARA sebagai salah satu institusi swasta yang bergerak di bidang Agrokomplek khususnya di sektor perikanan memberikan solusi untuk memaksimalkan pertumbuhan ikan, menekan angka kematian serta meningkatkan efisiensi pemberian pakan pada ikan terutama pada pengoptimalan pertumbuhan dan kesehatan ikan sehingga diperoleh ikan  yang pertumbuhannya cepat dan sehat.
KESAKSIAN PENGGUNAAN PRODUK NASA

Komoditas Peternak Lokasi Produksi Tambahan keuntungan Produk NASA Jumlah ternak
Sebelum Sesudah
Udang Galah Priyo Sleman, DIY Panen umur 90 hari : 75 kg
Konsumsi Pakan : 225 kg
Panen umur 90 hari : 83 kg
Konsumsi Pakan : 175 kg
Nafsu makan meningkat,
Pertumbuhan cepat,
Angka kematian hanya 100 ekor sampai umur 54 hari
TON, POC NASA, VITERNA 5.000 ekor
Luas lahan :
400 m2

Udang Windu H. Syafiq Kendal, Jawa Tengah Jarang berhasil atau panen Panen 2 kuintal dari tebar udang 20.000 ekor dengan size 25, 30 dan 40 Nafsu makan meningkat,
Pertumbuhan cepat,
TON, POC NASA 20.000 ekor
Luas lahan :
3000 m2

Lele Zainudin Magelang, Jawa Tengah Konsumsi Pakan 35.000 ekor : 52,5 zak
Angka kematian > 10%
Konsumsi Pakan 35.000 ekor : 35 zak
Angka kematian < 3%
Nafsu makan meningkat,
Pertumbuhan cepat,
TON, VITERNA,
POC NASA, Hormonik
35.000 ekor
Lama pemeliharaan : 50 hari dari size 3-5

Gurami Suhardi Martono Bantul, DIY Angka kematian : 50% Angka kematian :
< 10%
Nafsu makan meningkat,
Pertumbuhan cepat,
Daging lebih padat dan kuat
VTN, POC NASA, Hormonik 10.000 ekor
Size : 2-3 cm
Luas lahan :
421 m2

Patin Sabri Banjar, Kalsel Panen : 6000 ekor
Bobot saat umur
 7 bulan baru mencapai 8 ons
Panen : 8000 ekor
Bobot saat umur
 7 bulan sudah mencapai 10 ons (1 kg)
Nafsu makan meningkat,
Pertumbuhan cepat,
Daging lebih padat dan kuat
Pertumbuhan lebih seragam
VITERNA,
 POC NASA,
10.000 ekor
Luas lahan :
340 m2

Ikan hias H. Barus Deli Serdang, Sumatera Utara Baru bisa panen setelah 3 bulan dipelihara Sudah bisa dipanen setelah 2 – 2,5 bulan dipelihara Nafsu makan meningkat,
Pertumbuhan cepat,
Hasil meningkat 15-20%
Angka kemtian turun dari 100%

TON,
VITERNA
2.000 ekor


Bandeng H. Achmad Saifudin Kerawang, Jawa Barat Kepadatan ikan :
4.000 – 5.000 ekor/ha
Kepadatan ikan :
7.000 ekor/ha
Nafsu makan meningkat,
Pertumbuhan cepat,
Panen : 20 ton /ha
TON,
VITERNA
POC NASA,
5.000 ekor
Luas lahan :
15 ha
Pemeliharaan : 5 bulan

Kepiting/Sangkak Saparida Lubis Langkat, Sumatera Utara Peningkatan bobot hanya 65-75 kg
Angka kematian :
5-10%
Peningkatan bobot
95 kg
Angka Kematian :
0-5%
Nafsu makan meningkat,
Pertumbuhan cepat,
VITERNA
POC NASA, HORMONIK
6.000 ekor

Ikan Emas Sukanto Tanggamus, Lampung Produksi ikan selama 40 hari : 8,5 kuintal Produksi ikan
selama 40 hari : 10 kuintal
Nafsu makan meningkat,
Pertumbuhan cepat,
TON,
VITERNA
6.000 ekor
Luas lahan :
2.500 m2
Pemeliharaan : 40 hari

Nila Muhammad Arsyad Banjar, Kalsel Angka kematian : 50 %
Panen 1 kg isi 4 ekor butuh waktu 3,5 bulan


Angka kematian : 15 %
Panen 1 kg isi 4 ekor waktunya hanya
2,5 bulan
Nafsu makan meningkat,
Pertumbuhan cepat,
Penghematan pakan : 12 jala hanya butuh 120 zak

VITERNA
POC NASA, HORMONIK
7.000 ekor
Umur : 2 bulan
Luas lahan :
2.500 m2
Pemeliharaan : 40 hari
Dengan sistem Keramba Jaring Apung

Pembenihan lele Tahmid Bantul, DIY Pemeliharaan
1 minggu hanya menghasilkan
1 ukuran  (size 2-3)
Induknya menghasilkan telur 50.000 bibit telur
Pemeliharaan
 1 minggu menghasilkan
2 ukuran  (size 2-3 dan 3-5)
Induknya menghasilkan telur 70.000 bibit telur
Nafsu makan meningkat,
Pertumbuhan lebih cepat
Angka kematian kecil
POC NASA,
HORMONIK
Jumlah kolam : 10 unit
Ukuran kolam pembenihan : 3 x 3 meter
Jenis Induk : Paiton
Jenis Pejantan :
Sangkuriang

Vitamin Ikan Nila

Vitamin Ikan Nila
Salah satu komoditas perikanan air tawar yang cukup menjanjikan prospeknya  adalah budidaya ikan nila. Kebutuhan ikan nila yang cukup tinggi di pasaran khususnya untuk segmen rumah makan dan restoran menjadikan para peternak ikan sangat bergairah untuk berbudidaya ikan nila. Ikan nila memiliki rasa dan tekstur daging yang khas sehingga sangat cocok untuk dimasak dengan berbagai cara. Demikian pula yang dilakukan oleh para petani ikan nila di daerah karanganom, klaten, Jawa Tengah yang tekenal dengan sentra ikan nila Jawa Tengah, bahkan Indonesia. Para peternak ikan nila didaerah ini sudah cukup lama menggeluti budidaya ikan nila khususnya nila merah sehingga mereka sangat mengetahui berbagai kendala yang terjadi selama proses pembesaran ikan nila merah, seperti pertumbuhan yang kurang maksimal dan angka kematian ikan nila yang masih cukup tinggi. Hingga pada akhir tahun 2012 para peternak ikan nila daerah tersebut mengetahui dan mulai menggunakan produk NASA seperti VITERNA, POC NASA dan HORMONIK untuk dicampurkan pada pellet yang berperan sebagai sumber vitamin dan mineral untuk memacu pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh ikan sehingga pada umur 50-55 hari para peternak sudah melakukan panen dengan size 1 kg isi 4-5 ekor ikan siap konsumsi. Dengan jumlah tebar ikan sebanyak 700 kg dengan size 1kg isi 15-20 ekor bibit nila selama 55 hari dibesarkan ternyata kematiannya hanya 20 kg atau sekitar 2,8%. Dengan hasil ini para peternak ikan di daerah karanganom klaten semakin bersemangat untuk terus berbudiaya ikan nila sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.