Search This Blog

Saturday, 28 December 2013

Cara Menanam Sengon Dan Budidaya

Sebelum kita membahas lebih jauh bagaimana cara atau kenik menanam sengon, alangkah baiknya kita mengetahui syarat - syarat yang mendukung pertumbuhan sengon supaya maksimal, atau bisa di baca di postingan sebelumnya dengan judul syarat tumbuh sengon buto.

sengon, sengon buto, cara menanam sengon, budidaya sengon


Penentuan areal tanam
Sebelum dilakukan proses penanaman hal yang perlu dilakukan adalah menentukan secara jelas mengenai batas areal yang akan ditanami. Hal ini cukup penting dilakukan karena penentuan batas yang jelas akan mempermudah penentuan luas dan letak lahan. Penghitungan kebutuhan benih, pemeliharaan, dan pengawasannya.

Pembersihan lahan
Pembersihan lahan yang sekaligus dilakukan pada saat pengolahan tanah dapat dilakukan secara mekanis maupun manual. Pada lahan yang luas dengan kemiringan di bawah 30%, pengerjaanya dapat dilakukan secara mekanis, misalnya dengan menggunakan traktor. Pada lahan di atas kemiringan 30% pelaksanaanya tidak dapat dilakuakn secara mekanis, tetapi secara manual. Hal ini tentunya memerlukan tenaga yang cukup banyak.

Setelah lahan dibersihkan, proses selanjutnya adalah pemancanagn ajiruntuk menandai tempat pembuatan lubang tanam. Pemancangan ajir harus sejajar dengan garis contour dan disesuaikan dengan jarak tanamnya, dengan ukuran 3 x 2 meter. Pada tempat kedudukan ajir inilah hendak dibuat lubang tanam.

Pembuatan lubang tanam
Untuk penanaman sengon buto ukuran tiap lubang tanam adalah  panjang 30 cm, lebar 30 cm,dan dalamnya 30 cm. ketika membuat lubang, tanah cangkulan bagian atas (20-30 cm) dan bagian bawah (5-10 cm) dipisahkan pada tanah-tanah cangkulan tersebut diberikan pupuk kandang.

Pemberian pupuk kandang dilakukan 2 minggu sebelum tanam, dan kebutuhannya 20 ton/hektar. Satu minggu sebelum tanam, tanah bekas cangkulan dimasukkan kembali ke dalam lubang seperti sediakala. Tanah cangkulan bagian bawah dikembalikan ke bagian bawah, dan tanah cangkulan bagian atas juga dikembalikan ke bagian atas.

Cara tanam
Penanaman sebaiknya dilakukan pada waktu yang tepat. Pertimbangan utama yang perlu diperhatikan yaitu penyesuaian musim. Penanaman tanaman tahunan hendaknya dilakukan pada musim hujan. Hal ini dimaksudkan agar pada masa awal pertumbuhannya bibit yang ditanam mendapat siraman air hujan. Jika tidak terjadi perubahan yang drastic, idealnya penanaman dilakukan pada bulan Desember atau Januari. 

Untuk sengon buto idealnya ditanam pada bulan November s/d  Januari, karena bibit tanaman ini cukup peka terhadap kekeringan pada awal masa tanam. Namun bisa juga ditanam di luar musim penghujan. Dalam hal ini tempat yang diguanakan mendapat air irigasi setiap tahunnya, atau disirami setiap pagi dan sore.

Apabila bibit sudah terlanjur ditanam, namun pada masa-masa berikutnya tampaknya hujantidak turun lagi. Maka perlu dilakukan penambahan air siraman, hal ini dapat dilihat dari daun bibit sengon buto yang mulai Nampak menggugurkan diri untuk mengurangi penguapan.

Sedangkan cara tanamnya adalah sebagai berikut:


  • Tanah pada lubang tanam tadi digali kembali sesuai kebutuhan besarnya polibag atau keranjang pembungkus.
  • Polibag disobek dari bagian atas ke bawah secara berhati-hati dan jangan sampai  merusak perakaran bibit tanaman sengon, setelah itu bbit dikeluarkan.
  • Bibit yang telah dikeluarkan dari polibag di masukkan ke dalam lubang yang baru dibuat. Lubang ditanam kembali dengan tanah galian tersebut sambil sedikit ditekan agar bibit yang ditanam kokh berdiri.
  • Untuk memperkokoh tanaman, digunakan ajir sebagai penopang. Bentuknya dapat satu batang atau dua batang ajir yang dibuat silang. Penancapan ajir jangan sampai terlalu dekat dengan batang bibit agar tidak melukai/merusak perakaran.
  • Setelah selesai penanaman, bibit disiram air secukupnya.

Pola Tanam
Mengingat keragaman nilai guna penanaman sengon buto dan upaya optimalisasi penggunaan lahan, maka tanaman sengon bulo dapat ditumpangsarikan denagn tanaman lain pada tahun pertama s/d kedua (khusus budidaya sengon)

Sedang kalau mengikuti aturan pola tanam. Tanaman sengon  secara garis besar dapat dbagi menjadi 3, yakni:
a. Pola tanam di Daerah Aliran Sungai (DAS).
b. Pola tanam system tegalan
c. Pola tanam dalam diservikasi perkebunan

Daerah aliran sungai di Indonesia yang belum dimanfaatkan atau dikelola secara optimal mash sangat luas. Di jawa saja terdapat ± 2,5 juta hektar lahan DAS yang belum dimanfaatkan secara intensif, bahkan pola tanam yang salah sering dilakukan pengolahan lahan tersebut mengakibatkan lahan menjadi tidak produktif dan tanahnya menjadi kritis.

Sengon adalah tanaman tahunan yang tidak sulit penanganannya dan dapat dijadikan tanaman konservatif. Justru karena itulah sengon buto cocok sekali dikembangkan d DAS, sebab selain sebagai tanaman konservasi juga dapat meningkatkan penghasilan petani di sekitar DAS tersebut, mengingat prospek masa depannya yang cukup cerah dan waktu yang dibutuhkannya tidak terlalu lama.

Pada pola tanam di DAS, tanaman sengon buto dpat dikombinasikan dengan tanaman: kapas, padi gogo, dan jagung. Adapun jarak tanamnya untuk sengon buto 3 x 3 meter, kapas 6x6 meter, padi gogo dan jagung masing-masing sama 1 x 1 meter.

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Syarat Tumbuh Sengon

Tanaman sengon dapat tumbuh dengan baik pada tanah regosol, alluvial, dan latosol. Tanah – tanah tersebut bertekstrur lempung berpasir atau lempung berdebu dan kemasan tanah sekitar pH 6-7. Tidak semua tanah cocok ditanami sengon buto.

Sengon, budidaya sengon, cara menanam sengon, sengon buto


Tanah yang baik, yaitu tanah yang bersolum tebal. Selain itu, jika sengon ditanam pada tanah yang terlalu basah akan menyebabkan garam. Mangan (Mn) tidak dapat terserap makanan, sehingga bentuk daun sengon akan kerdil. Jika pH tanah terlalu masam, tanaman sengon tumbuh kerdil. Ini disebabkan oleh garam Aluminium (Al) yang larut di dalamnya untuk meningkatkan pH tanah, dapat dilakukan pengapuran, sekurang-kurangnya 2 bulan sebelum tanam.

Iklim
Sengon buto dapat tumbuh pada tanah yang tidak subur dan beriklim kering. Berdasarkan penelitian lembaga Penelitian Hutan Bogor, 1974, pohon sengon buto dapat tumbuh dengan baik sekalipun pada tanah yang kurang subur dan beriklim kering, pada ketinggian 30-1.185 m di atas permukaan air laut. Keadaan iklim dapat dirinci sebagai berikut : cahaya matahari, suhu, kelembaban dan curah hujan. Semua factor itu tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan.

Sengon buto termasuk jenis tanaman tropis, sehingga untuk pertumbuhannya memerlukan suhu sekitar 18-27° C. Pada dasarnya tanaman sengon buto ini dapat tumbuh di mana-mana mulai dataran rendah sampai dengan dataran tinggi.

Benih Berkualitas
Supay hasil budidaya tanaman sengon dapat berhasil dengan maksimal memilih benih yang baik dan bermutu adalah sesuatu yang wajib, cara pemilihan bibit antara lain sebagai berikut:

1. Benih berasal dari buah yang sudah matang dan cukup umur, yang mempunyai cirri antara lain: kulit biji keras, warna mengkilat kecokelat-cokelatan atau hitam kecoklatan atau hitam kecokelatan. Jika benih berasal dari buah yang muda, maka ketika dikecambahkan pertumbuhannya terhambat, bahkan mungkin sama sekali tidak tumbuh. Warna benih harus seragam.

2. Bau benih yang masih baru kecut dan bijinya masih terdapat sedikit getah yang menempel. Banyak penjual benih yang curang, yaitu benih yang kadaluarsa yang baunya ‘apek’ dan warnanya sudah kusam dicuci dan dikeringkan lagi, sehingga tampak segar. 

Tapi hal ini dapat dibedakkan dengan cara mencium baunya. Benih sengon buto ini disimpan terlalu lama dalam tempat terbuka daya kecambahnya akan menurun. Hasil penelitian menyebutkan biji yang disimpan selama 54 hari di tempat terbuka menyebabkan daya kecambahnya persentasenya turun sekitar 13%.

3. Bentuk dan ukuran benih sengon buto harus  seragam. Bentuk biji sengon buto yang sebesar biji asam jawa yang bentuknya agak oval, maka semuanya seragam semacam itu.

4. Benih sengon buto tidak cacat, pecah atau terkena serangan hama dan penyakit.

5. Benih sengon tidak tercampur dengan benih hampa dan harus bersih dari kotoran-kotoran seperti biji gulma, kerikil, pasir, dll. Untuk memisahkan benih yang hampa bisa digunakan dengan cara direndan di air. Benih yang terapung, itulah benih yang hampa.

Langkah-langkah yang harus ditangani setelah buah sengon buto terkumpul, yaitu melalui beberapa proses:

1. Ekstrasi
Ekstrasi adalah tindakan mengeluarkan biji dari dalam buah dan memisahkan bagian satu dengan lainnya. Cara  ekstrasi  berbeda-beda tergantung dari jenis dan macam buahnya. Untuk buah sengon buto dengan jalan mengiris atau memotong kulit dan daging buah kemudian bijinya dikeluarkan.

2. Pengeringan
Pengeringan dimaksudkan agar diperoleh kadar air biji yang rendah sehingga benih dapat disimpan dalam waktu yang lama. Karena tidak semua benih telah kering pada saat ekstrasi, maka diperlukan penegrinagn ulang. Lamanya pengeringan  ulang sangat bervariasi, umumnya benih yang relative kecil lebih cepat kering bila disbanding dengan yang ukuran besar.

Agar dapat disimpan lama kadar air biji yang dikehendaki tiap-tiap jenis benih berlainan, yang baik berkisar antara 7,2 %. Untuk pengukuran kadar air dapat digunakan alat ukur moisture tester.

3. Sortasi
Setelah benih kering maak perlu dipisah-pisahkan bagian yang tidak dikehendaki seperti kulit buah, sisa daun, dan lain-lain. Ciri kondisi benih yang telah disortasi yaitu kebersihan, kemurnian, dan keaslian benihnya terjamin.

Pesemaian benih, media semai yang digunakan: pasir, setelah membuat tempat pesemaian, pasir ditaburkan ± 10 cm. kemudian benih sengon yang sudah menggelembung ditaburkan diatasnya dan ditutup pasir lagi. Lalu disiram air dengan menggunakan gembor. 

Antara 3 s/d 5 hari benih sesudah berkecambah dan siap dipindahkan ke pesemaian kantong plastic. Kantong plastic yang digunakan berukuran 10 x 20 cm, dan pada sisi kiri-kanan   dibuat lubang atau dapat juga denagn cara digunting. Kemudian media tanaman   yang digunakan berupa campuran tanah subur: pasir, pupuk kandang. 

Adapun perbandingan campuran tersebut (1:1:1). Pencampuran ini juga bisa dengan melihat kondisi tanah, bila kondisi tanahnya gembur, pasirnya dapat dikurangi. Tetapi bila kondisi tanahnya liat, penambahan pasirnya bisa ditambah. Setelah media tercampur rata, dimasukkan ke dalam plastic sampai penuh. 

Kemudian kantong plastic diletakkan di bawah para-para yang diberi atap dari jerami atau daun kelapa, agar tidak langsung tersengat sinar matahari, ternyata kecambah sengon buto ini mampu bertahan terkena sinar matahari langsung, asalkan panasnya tidak terlalu menyengat.

Untuk mengetahui teknik dan cara menanam sengon silahkan lihat di sini cara menanam sengon 

Kalau artikel ini bermanfaat bagi Anda, tolong share keteman anda melalui google plus [g+] dengan cara mengklik tombolnya di bagian bawah halaman ini. Terima kasih atas partisipasinya.

Tuesday, 3 December 2013

Pupuk Kolam Ikan

Pupuk Kolam Ikan
TON di gunakan pada saat pengolahan tanah (setelah panen sebelum isi air ) dan selama budidaya. Pada saat pengolahan lahan dilakukan dengan cara penyiraman atau penggemboran di tanah dasar kolam/tambak dengan dosis 2,5 kg per hektar bagi tambak /kolam baru atau kondisi masih baik. Untuk lahan yang rusak atau baru saja terserang penyakit, dosisnya adalah 5 kg per hektar. Selama budidaya berlangsung diaplikasikan melalui penyiraman ke air kolam/tambak dengan dosis 1 kg per hektar, di mulai umur 20 hari dan di ulang tiap 15 hari sekali .